JABARESKPRES – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi yang melibatkan Bus Pariwisata di Kampung Citeko, Desa Cisarua, Kabupaten Bogor pada, Sabtu (3/8/2024).
Menurut saksi mata ditempat kejadian, Bus Pariwisata yang datang dari arah Jakarta tersebut diduga kehilangan kendali ketika akan menanjak di jalan Alternatif Citeko – Cibeurem Taman Safari Bogor.
Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santoso mengatakan, bus tersebut hanya bermuatan 3 penumpang yang akan menghadiri acara keluarga di salah satu villa di Desa Kuta, Puncak Bogor.
Menurutnya, kecelakaa terjadi pada pukul 05.00 WIB. Atas peristiwa tersebut sebanyak 9 orang mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke RSPG Cisarua untuk mendapat perawatan.
‘’Penumpang sudah dibawa ke rumah sakit dan puskesmas terdekat, sementara bus akan segera dilakukan evakuasi,’’ ujar Eddy kepada wartawan, Minggu, (03/08/2024).
Dia menuturkan, jalan tersebut merupakan jalan alternatif menuju Taman Safari. Namun kondisinya menanjak. Sehingga kondisi kendaraan harus betul-betul prima.
Akan tetapi, diduga rem bus tersebut mengalami kerusakan hingga mengakibatkan kendaraan hilang kendali dan tidak kuat untuk menanjak akhirnya jatuh pinggir jalan.
“Bus keluar jalur dan menabrak pembatas jalan, dan terjatuh ke dalam jurang meski tidak terlalu dalam,”ucapnya.
Pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi. Termasuk sudah mengamankan sopir untuk dimintai keterangan.
Sementara untuk, penumpang yang selamat telah dievakuasi dan diberikan trauma healing oleh personil Polsek Cisarua dan personil Koramil Cisarua Megamendung Bogor.
Untuk diketahui kecelakan Bus Pariwisata sempat menjadisorotan tajam warga net. Sebab belum lama ini kecelakaan maut menimpa rombongan SMK Lingga Kencana, Kota Depok.
Rombongan study tour dalam perjalanan ke ke di Ciater, Subang, Sabtu, 11 Mei 2024 lalu. Dalam kecelakaan tersebut menyebabkan 11 orang meninggal dunia.
Terjadinya kecelakaan Bus Pariwisata disorot karena kerap memiliki kondisi tidak layak jalan.
Pakar Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono mengatakan, harus ada regulasi khusus untuk mengawasi kelayakan bus pariwisata.
Menurutnya sejauh ini, peristiwa kecelakaan bus pariwisata tidak pernah diminta pertanggung jawaban perusahaan pengelola busnya.
Biasanya jika terjadi kecelakaan hanya yang disalahkan adalah kelalaian sopir. Namun pada kenyataannya kalikan jalan bus yang jadi penyebab terjadinya kecelakaan tidak pernah diusut sampai ke peruasahaan.