JABAR EKSPRES – Bulan Muharram merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Muslim. Bulan ini menandai awal tahun dalam penanggalan Islam dan diharapkan membawa semangat iman yang baru, mendekatkan umat Muslim dengan Allah, serta meningkatkan kasih sayang sesama manusia.
Tak jarang, umat Muslim merayakan bulan Muharram dengan berbagai kegiatan mulai dari aktivitas ibadah spiritual hingga kegiatan sosial kemasyarakatan dan seni budaya.
Seperti yang dilakukan Pondok Pesantren Miftahul Huda Citangkolo, Kota Banjar, mengadakan acara Gebyar Muharraman 1445 H, sebagai bagian dari perayaan bulan Muharram.
BACA JUGA: Kejagung Tetapkan 7 Tersangka Baru dalam Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Emas Antam
Acara ini juga merayakan Haul Simbah KH. Abdurrohim yang ke-26 dan ulang tahun Pondok Pesantren Citangkolo yang ke-63. Perayaan ini diadakan dengan meriah mulai dari tanggal 19 Juli 2023 hingga 3 Agustus 2023.
Salah satu kegiatan khas yang diadakan oleh Pondok Pesantren Citangkolo Kota Banjar dalam merayakan bulan Muharram adalah ‘Ngaji Budaya’.
Kegiatan ini melibatkan tokoh-tokoh pesantren, intelektual Muslim, dan budayawan Muslim untuk bersama-sama mengkaji Islam dalam konteks budaya lokal sambil menikmati pertunjukan seni.
BACA JUGA: Kontoversi Jelang Olimpiade Paris 2024, Prancis Larang Atlet Berjilbab Ikuti Kompetisi?
Tahun ini, Ngaji Budaya dihadiri oleh musik kolaborasi lintas-agama antara yakni Angklung Silih Asih dari Gereja Katolik Santo Filipus Banjar dengan Gamelan Kontemporer Ki Pamanah Rasa dari Sakola Motékar.
Kolaborasi musik ini menyajikan lagu-lagu daerah dan lagu nasional dengan semangat Sukacita Hidup Berbangsa.
Mereka menyampaikan pesan inspiratif bahwa perbedaan adalah kekayaan Indonesia, dan jika dihargai dalam persaudaraan, akan membawa sukacita dan kemajuan bagi bangsa.
BACA JUGA: Kereta Tergelincir di India, 4 Orang Meninggal Dunia
Romo Gatot, Pastur dari Gereja Katolik St. Filipus Banjar, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bukti kecil namun nyata dari inklusivitas Islam dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Sementara itu Kiai Ma’mun Syarif dari Lesbumi NU sebagai koordinator umum Gebyar Muharram 1445 mengapresiasi partisipasi non-Muslim dalam acara ini.
“Terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang membuat acara ini dapat terlaksana, serta menghargai kehadiran teman-teman non-Muslim yang turut memeriahkan acara ini,” katanya, Jumat (19/7).