‘Jalur Neraka’ Cibiru-Cileunyi Masih Hantui Pengendara, Wacana Pemerintah Dipertanyakan

 

 

JABAR EKSPRES – Kemacetan arus lalu yang kerap mewarnai jalur dari Bundaran Cibiru (Kota Bandung), menuju ke arah Cileunyi (Kabupaten Bandung), begitu pun sebaliknya, masih menjadi sorotan publik.

Diketahui, kemacetan di jalur tersebut sudah terjadi sejak lama, bahkan tak sedikit orang menjulukinya sebagai ‘Jalur Neraka’.

Pasalnya, akses penghubung Kota-Kabupaten Bandung itu memang sudah rutin terjadi kepadatan volume kendaraan, bahkan setiap akhir pekan dari pagi hingga malam, ruas jalan macetnya nyaris tak terputus alias setiap waktu terus penuh.

Sorotan tidak sebatas dari kerap terjadinya kemacetan, namun wacana penyelesaian yang sempat digaungkan pemerintah pun cukup jadi perhatian dan menimbulkan pertanyaan, kapan terealisasinya.

BACA JUGA: Tahun Ajaran Baru, Perajin di Kampung Rajut Binong Jati Kebanjiran Pesanan Rompi Sekolah

Seorang warga Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Yanyan Mulyana (45) mengaku, sudah sejak lama selalu terjebak macet di ‘Jalur Neraka’.

“Terbilang sering terjebak macet di jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi, jadi ingat akan wacana pembangunan Underpass Cibiru yang diluncurkan Ridwan Kamil saat jadi Wali Kota Bandung,” katanya belum lama ini.

Mulyana yang kerap bepergian urusan pekerjaan ke Jakarta itu menerangkan, wacana solusi kemacetan yang sempat jadi inovasi pemerintah, seharusnya segera direalisasikan demi kenyamanan masyarakat.

“Eh, ternyata molor dan sekadar wacana. Akhirnya saya curhat dan menagih janji soal pembangunan Underpass Cibiru dan JLC (Jalur Lingkar Cileunyi),” terangnya.

BACA JUGA: Diduga Terpeleset Dari Sampan, Seorang Remaja Hilang di Waduk Saguling

Selain curhat dan menagih janji pembangunan Underpass Cibiru, Mulyana yang merupakan ASN di Jakarta ini juga mempertanyakan, terkait wacana proyek JLC, sebagai solusi urai kemacetan Bundaran Cibiru-Cileunyi.

“Saya tahu persis wacana JLC yang sebelumnya diawali dengan wacana pembangunan Kawasan Cileunyi Terpadu (KCT), untuk solusi urai kemacetan Bundaran Cibiru-Cileunyi,” bebernya.

“Sayang, hingga saat ini, baik JLC atau pun KCT sekadar wacana,” tambah Mulyana.

Dia mengungkapkan, soal kemacetan di jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi ini harus jadi perhatian pemerintah pusat, Pemprov Jabar, Pemkot Bandung dan Pemkab Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan