JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir meminta warga untuk waspada dan berhati-hati ketika hendak menyajikan makanan dalam jumlah banyak.
Diketahui, dalam satu pekan ini, ratusan orang di dua kecamatan yakni Sindangkerta dan Cililin mengalami keracunan makanan, bahkan tak sedikit yang harus mendapat penanganan medis di klinik, puskesmas, dan rumah sakit.
Karena itu, warga diimbau untuk jeli dalam mengolah makanan terutama dalam acara-acara yang mengundang banyak orang.
BACA JUGA: Wajib Tahu! Ini Cara dan Dampak Pemadanan NIK ke NPWP
“Kasus keracunan makanan pernah terjadi di Gununghalu, Saguling, Lembang, Sindangkerta, dan terakhir Padalarang. Dari semua kasus sudah kami lakukan evaluasi untuk mengambil sejumlah kebijakan,” katanya di Ngamprah, Jumat (28/6/2024).
Dalam hal ini Ade, menerapkan kebijakan agar warga yang hendak melangsungkan acara hajatan maupun lainnya untuk melapor ke Puskesmas setempat.
“Kami minta sebelum mengadakan hajatan agar melapor terlebih dahulu ke puskesmas. Nanti Tim Sanitasi Puskesmas akan datang melihat kondisi lingkungannya, peralatan memasak, bahan baku, dan sebagainya,” tuturnya.
BACA JUGA: Seorang Pria Ditemukan Gantung Diri di Flyover Cimindi
Lebih lanjut ia mengatakan, kebijakan tersebut diambil sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya kasus keracunan massal terulang di Kabupaten Bandung Barat. “Tentunya pemilik hajatan juga akan lebih tenang,” katanya.
Untuk saat ini, kata Ade, korban keracunan samenan dan kenaikan kelas SDN Gandasari, Kecamatan Sindangkerta yang dirawat di RSUD Cililin tinggal 13 orang. “Masih ada 13 pasien yang dirawat di RSUD Cililin, tapi 8 orang hari ini sudah bisa pulang. Insya Allah yang 5 lagi besok juga sudah bisa pulang,” katanya.
Ia menegaskan, upaya lain untuk mencegah terulangnya kasus keracunan, pihaknya mewajibkan perusahaan katering harus sudah memiliki sertifikat higenis.
BACA JUGA: Pemilihan Ketua Umum HIPMI Jawa Barat, Harris Sugiharto jadi Penentu Kemenangan Egi Radityo
“Sementara untuk jajanan sekolah, karena di KBB juga pernah beberapa kali kejadian para pedagangnya akan diberikan pembinaan khusus. Hanya bagi yang sudah mendapat pembinaan diperbolehkan berjualan di sekitar lingkungan sekolah. Nanti kita pasang stiker aman di tempat jualannya,” tandasnya. (Wit)