Pilkada Jabar, Arah Koalisi Parpol Terlambat?

“Tentu saja Golkar sebagai partainya RK akan berpikir ulang. Kalau untuk melawan Anies, kira-kira siapa yang kuat di Jakarta? Karena nama-nama yang sebelumnya menguat, kemudian sekarang menghilang,” sambungnya.

Hanya saja Prof Obi menegaskan, keterlambatan arah koalisi parpol itu tidak akan memengaruhi terhadap para pasangan calon dalam menghadipi pilkada serentak mendatang.

“Untuk tokoh-tokoh seperti RK, Ono Surono, Dedy Mulayani, Haru Suhandharu dan Taufik Hidayat itu enggak ada masalah. Kerena mereka sudah memilik banyak basic massa dan partainya sudah menunjukkan secara komonal. Jadi, enggak usah khawatir terlambat. Ini tinggal bagaimana memasang siapa dan denga siapa,” paparnya.

Apalagi menurut dia, politik itu merupakan seni dari sebuah kemungkinan (the art of possibility) yang tentunya memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan arah koalisi melalui pendekatan antar partai politik.

“Kenapa mereka lambat, bisa saja ini juga menunggu faktor-faktor lain misalnya menungu pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024. Seperti Ridwan Kamil the way to Jakarta bisa jadi ke DKI Jakarta atau menteri yang diangkat oleh Prabowo,” pungkasnya. (tur)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan