JABAR EKSPRES – Warga Komplek Perumahan Kharisma Rancamanyar, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, mengeluhkan asap tebal dan bau tak sedap yang berasal dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Senin (24/6/2024).
Masalah ini sudah berlangsung cukup lama, namun mencapai puncaknya baru-baru ini ketika warga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke TPS tersebut.
Andri Ibnu Hasan (48), salah satu warga yang terdampak, menyatakan bahwa kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
“Pagi-pagi harusnya kita menghirup udara segar, tapi ini malah menghirup asap aja, udah hitam, gelap gitu, plus bau,” ujarnya saat dihubungi, Senin (24/6/2024).
BACA JUGA:Tempati Bangunan Liar, Ratusan PKL di Kawasan Puncak Ditertibkan
Ia menambahkan bahwa jarak antara TPS dan komplek mereka sangat dekat, yakni kurang dari satu kilometer.
“Antara TPS dengan komplek kita itu perbatasan, TPS-nya di Kecamatan Katapang, tapi kita di Kecamatan Baleendah. Jaraknya kurang dari satu kilometer, jalan kaki juga sampai,” kata Andri.
Menurut Andri, keluhan ini sebenarnya sudah lama disampaikan oleh warga, namun belum ada tindakan yang memadai.
“Kami sudah mengeluhkan dari dulu, jadi sempat ada penolakan, kaya RW-nya. Akhirnya kita geram, tadi malam kita sidak, lapor ke Damkar dan sedang laporan ke Dinas Lingkungan Hidup, sambil melaporkan korban yang terdampak juga,” jelas Andri.
BACA JUGA:Penanganan Sampah di Sungai Citarum, Bey Instruksikan Perpanjangan Pembersihan
Andri menyebut, dampak dari asap pembakaran sampah ini cukup serius. Menurutnya sebanyak 15 anak di komplek tersebut menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
“Korban yang terdampak, tercatat 15 anak, rata-rata disinyalir kena ISPA, sudah ke Rumah Sakit, data di sana katanya gangguan pernapasan,” ungkap Andri.
Andri pun berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki pengelolaan TPS tersebut.
“Ini sebetulnya TPS tapi pengelolaannya tidak baik. Diharapkan kedepan pemerintah bisa mengelola itu dengan baik, karena kan itu ada cerobong asap tapi tetap kemana-mana,” tutupnya.
BACA JUGA:30 Tahun Jualan di Jalan Raya Puncak, PKL Enggan di Relokasi ke Rest Area Gunung Mas