JABAR EKSPRES – Koalisi Kesepahaman Benahi Bandung Barat, mengapresiasi terbentuknya Koalisi Bandung Barat Maju yang di gagas 5 partai politik.
Diketahui, Koalisi Kesepahaman Benahi Bandung Barat, terdiri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PDI Perjuangan, dan Partai Demokrat. Sementara Koalisi Bandung Barat Maju terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, PKB, Nasdem, dan PAN.
Koalisi kesepahaman benahi Bandung Barat sebelumnya lebih dulu membuat gebrakan poros koalisi baru untuk menyongsong Pilkada 2024, pada Mei 2024 lalu. Sementara, koalisi Bandung Barat Maju baru di deklarasikan, pada Rabu 19 Juni 2024.
“Artinya politik di Bandung Barat dinamis, dan saya mengambut baik koalisi itu. Dengan terbentuknya koalisi Bandung Barat Maju ini artinya ada kepedulian untuk melahirkan pemimpin yang memiliki integritas,” kata Ketua DPD PKS, Acep Hud Salehudin kepada wartawan baru-baru ini.
BACA JUGA: Pertanian di Kabupaten Bandung Mulai Beralih ke Organik, Sudah Ada 134 Hektar yang Terindentifikasi
Menurutnya, munculnya koalisi Bandung Barat Maju, masyarakat akan diuntungkan. Sebab, calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat tidak hanya dari satu pasangan.
Berbeda jika hanya satu pasangan, artinya demokrasi di Kabupaten Bandung Barat tidak berjalan.
“Gak kebayang kalau hanya satu pasangan. Artinya demokrasi gak jalan, dan kita menyambut baik koalisi baru itu,” katanya.
Disinggung koalisi gemuk yang baru di deklarasikan pecah, Acep tak menampik hal itu. Pasalnya, hingga saat ini kedua koalisi belum adanya kesepakatan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung.
BACA JUGA: Jadwal Bioskop Trans TV Malam ini Tayang Film Legendary: Tomb of Dragon
“Artinya masih ada tawar menawar diantara masing-masing partai untuk mengusung calon bupati. Hanya saja mungkin nanti bagaimana peta politiknya saya pikir masih cair ini bisa terjadi nanti beberapa koalisi yang terjadi. Koalisinya bisa berubah,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPC PDI Perjuangan KBB, Ida Widaningsih juga tidak mempersoalkan terbentuknya koalisi baru tersebut. Menurutnya setiap partai politik di daerah pasti ditugaskan untuk menjalin konsolidasi dengan masing-masing partai politik.
“Enggak masalah sah-sah saja karena semua partai pasti diinteruksikan menjalin komunikasi konsolidasi dengan partai-partai lain. Jadi kita tidak ada masalah,” ucap Ida. (Wit)