JABAR EKSPRES – Satreskrim Polres Cimahi dibantu Satintelkam akhirnya berhasil menangkap diduga pelaku kekerasan di depan umum yang terjadi di Jalan Kebon Kopi, RT 1/9, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, pada Jumat (7/6) dini hari.
Para remaja yang diketahui merupakan kelompok geng motor Slaughter itu diamankan pada Sabtu (15/6) malam di tempat yang berbeda. Dari sembilan yang diduga pelaku enam di antaranya sudah ditangkap dan tiga lainnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Penangkapan para anggota geng motor ‘Slaughter’ itu dilakukan setelah sebelumnya beredar rekaman CCTV dimana sekelompok geng motor tiba-tiba menyerang remaja yang saat itu sedang jajan di pinggir jalan.
Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono mengungkapkan, berangkat dari video yang beredar maka Satreskrim melakukan penyelidikan dan akhirnya ditangkaplah enam orang.
”Tiga orang masih dalam pengejaran. Kami berharap ketiga orang ini segera menyerahkan diri,” kata Aldi, saat ditemui di Mapolres Cimahi, Minggu (16/5).
Menurut Aldi, setelah melakukan penyerangan dan mengetahui jika aksi mereka terekam CCTV dan beredar di media sosial, para remaja yang rata-rata masih sekolah itu bersembunyi.
”Tapi tim terus bergerak untuk menangkap para pelaku, hingga akhirnya mereka dapat ditangkap. Dan diketahui kalau mereka ada yang warga Cimahi, Bandung dan Padalarang,” bebernya.
Dari penangkapan tersebut, polisi menyita beberapa alat bukti seperti motor, senjata tajam berupa celurit, dan beberapa pakaian yang digunakan para pelaku.
”Kami terus mengumpulkan alat bukti dan barang bukti yang nanti bisa digunakan untuk membangun konstruksi hukum yang jelas, sehingga dan dapat digunakan untuk pembuktian dipenyidikan,” paparnya.
”Hasil pemeriksaan sementara, jadi mereka ini sebetulnya enggak punya musuh. Tapi ketika mereka motoran dini hari dan ketemu orang yang seperti menantang, langsung mereka serang,” imbuhnya.
Kemudian, kata Aldi, lawan yang mereka sasar pun ternyata acak. Terlebih saat melakukan penyerangan itu, anggota geng motor yang rata-rata masih pelajar tersebut dalam kondisi mabuk.
”Jadi mereka ini menyerang secara random. Hasil pemeriksaan, iya mereka dalam pengaruh minuman beralkohol,” kata Aldi.