Oleh : Fachry Fajar Arthabudhi,S.H.
Aktivis Pemuda dan Ketua Karang Taruna Kecamatan Rancasari
Dalam sebuah ilmu kepemimpinan, menetapkan pemimpin adalah bagian penting bagi keberlangsungan suatu organisasi, baik perusahaan, organisasi sosial kemasyarakatan, institusi/Lembaga apalagi organisasi pemerintah suatu daerah.
Hampir semua buku tentang kepemimpinan menyatakan bahwa at last it’s depends who the man lead behind it.
Kegagalan atau keberhasilan suatu pemerintahan akan sangat tergantung pada siapa yang akan menjadi pemimpinnya.
Bahkan ada teori berkembang saat ini bahwa tak peduli sebobrok apapun institusi atau organisasi tersebut asalkan pemimpinnya di ganti dengan orang yang berkualitas.
Dewasa ini kita menyaksikan banyak pemerintahan daerah baik itu kabupaten atau kota yang ketika pemimpinnya berganti langsung melesat maju dengan berbagai inovasi.
Namun tak sedikit pula yang setelah mengalami pergantian mengalami dekadensi atau bahkan kemunduran.
Baca juga : SAKABATOU’S LAW ENFORCEMENT: Bagaimana Seharusnya Kepemimpinan Muslim
Mengingat pentingnya posisi pemimpin, maka dalam ilmu kepemimpinan kontemporer salah satu tolak ukur keberhasilan seorang pemimpin adalah mampu mempersiapkan estafet kepemimpinannya kepada pengganti yang lebih baik daripada dirinya.
Mari kita coba belajar dari Singapura pada level negara. Pendiri dan perdana Menteri pertama, Lee Kuan Yew, telah membawa modernisasi luar biasa bagi negara tersebut menjadi negara maju di Kawasan asia tenggara.
Bahkan menurut penuturan rakyatnya bahwa apabila PM Lee ingin terus menjadi penguasa Singapura sampai ia meninggal, tentu rakyat kemungkinan besar mendukung.
Akan tetapi PM Lee ia lebih memilih menyiapkan penggantinya yaitu Goh Chok Tong, Dimana mayoritas Masyarakat Singapura bersaksi bahwa It’s None Better Than Him yang artinya Masyarakat mengakui kualitas pengganti PM Lee tersebut.
Baca juga : Sejarah Hari Pramuka Sedunia, Membangun Semangat Kepemimpinan dan Kebangsaan!
Goh memang ternyata telah dipersiapkan dengan baik untuk menjadi pemimpin Singapura oleh PM Lee melalui berbagai rekam jejak penugasan sebagai Menteri, yang dimana Goh merupakan tokoh politik terbaik Singapura, karena tak memiliki cacat sosial dan selalu sukses mengemban tugas kenegaraan yang diberikan.