JABAR EKSPRES – Startup mesin pencari alternatif Google, Perplexity, semakin populer di kalangan pengguna setelah merilis fitur inovatif bernama Pages.
Namun, perusahaan ini baru-baru ini menghadapi protes karena dituduh menyalahgunakan konten dari perusahaan media.
Perplexity, yang berbasis pada teknologi kecerdasan buatan (AI), dituduh melakukan plagiarisme terhadap artikel investigasi Forbes mengenai perusahaan drone milik mantan CEO Google, Eric Schmidt.
Baca juga : Vivo Resmi Luncurkan HP Flagship X Fold3 Pro dan X100
Beberapa karyawan dan petinggi Forbes mengkritik Perplexity serta CEO-nya, Aravind Srinivas, melalui platform media sosial X (sebelumnya Twitter).
Mereka menyatakan bahwa berita yang muncul di mesin pencari Perplexity, yang diduga diambil dari Forbes, tidak mencantumkan penulis aslinya.
Kekhawatiran ini muncul karena pengguna bisa mengira bahwa artikel tersebut dibuat oleh Perplexity, padahal sebenarnya itu adalah karya asli Forbes.
Menanggapi tuduhan tersebut, Perplexity menyatakan bahwa mereka sedang merancang sistem pembagian pendapatan (revenue-sharing) yang akan disepakati dengan organisasi-organisasi media terkemuka.
Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai detail kerja sama tersebut, Perplexity mengklaim bahwa mereka akan segera menetapkan sistem kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Kesepakatan ini diharapkan menjadi sumber pendapatan baru bagi industri media, dengan sistem yang berkelanjutan dan tidak bersifat sementara.
Berbeda dengan OpenAI yang membayar perusahaan media di muka untuk menggunakan arsip berita mereka dalam pelatihan model AI, Perplexity berencana untuk menetapkan model pembagian pendapatan yang lebih stabil dan jangka panjang.
Ini dilakukan untuk memastikan bahwa kontribusi media tetap dihargai meskipun kebutuhan data untuk pelatihan AI berkurang di masa depan.
Perplexity, yang diluncurkan pada Agustus 2022, merupakan mesin pencari berbasis AI pertama yang meluncurkan produk AI generatif untuk mencari dan menjabarkan informasi dalam bentuk teks yang lebih relevan.
Awalnya, Perplexity tersedia melalui fitur chat pada aplikasi Discord, tetapi kemudian berkembang menjadi situs web sendiri.
Bulan lalu, perusahaan ini meluncurkan fitur Pages yang memungkinkan pengguna mencari informasi dan menyusunnya menjadi halaman lengkap mirip Wikipedia.