Apakah Penyakit Hernia Pada Anak Berbahaya? Begini Penanganannya!

JABAR EKSPRES, BOGOR Rumah Sakit (RS) Eka Hospital Cibubur, Kabupaten Bogor menggelar diskusi mengenai pencegahan penyakit hernia pada anak.

Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah Anak dari RS Eka Hospital Cibubur, dr. Gibran Kashogi, Hernia adalah kondisi medis di mana organ atau jaringan di dalam tubuh menonjol melalui area yang lemah pada dinding otot atau jaringan sekitarnya.

“Pada anak-anak, hernia paling sering terjadi di area selangkangan (hernia inguinalis) dan pusar (hernia umbilikalis),”ujarnya di Agreya Coffee Bogor, Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (14/6).

BACA JUGA: KPU Butuhkan 6.988 Petugas Pantarlih Jelang Pilkada 2024

Dr. Gibran Kashogi memaparkan, penyebab utama hernia pada anak adalah kelemahan pada dinding perut sejak lahir. Faktor genetik bisa berperan, di mana adanya riwayat keluarga dengan hernia meningkatkan risiko.

“Hernia juga dapat terjadi jika ada kelemahan pada otot atau jaringan yang belum berkembang dengan sempurna selama masa kehamilan,”ucapnya.

Lebih lanjut, Hernia inguinalis terjadi ketika usus atau jaringan lain menonjol melalui dinding perut di selangkangan. Hernia umbilikalis terjadi ketika jaringan menonjol melalui lubang di otot perut di sekitar pusar.

BACA JUGA: Tingkatkan Literasi Keuangan dan Masyarakat Peduli Sampah, OJK Gelar Edukasi Keuangan di Bantargebang

“Ada juga hernia diafragmatika, yang lebih jarang, di mana organ perut masuk ke dalam rongga dada melalui defek diafragma,”tambahnya.

Selain itu, Gejala utama hernia adalah timbulnya sebuah benjolan atau pembengkakan di area tertentu seperti perut atau selangkangan, benjolan tersebut mungkin akan semakin membesar dan terlihat pada saat anak menangis, batuk, atau mengejan, dan bisa menghilang atau mengecil pada saat anak berbaring atau rileks.

“Hernia bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit, terutama saat anak aktif atau dalam posisi tertentu.,”paparnya.

BACA JUGA: Masuki Tahap Pantarlih, Bawaslu Kota Bandung Sorot Potensi Pelanggaran

Dalam mendiagnosis hernia, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin meminta anak untuk batuk atau mengejan untuk melihat apakah benjolan muncul.

Pemeriksaan tambahan seperti ultrasound atau rontgen mungkin juga akan dianjurkan untuk mengonfirmasi diagnosis dan melihat apakah ada tanda-tanda komplikasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan