JABAR EKSPRES – Adanya peradaban tak bisa lepas dari kebudayaan hingga kesenian. Oleh karena itu, setelah terbentuknya seni dan budaya dalam kehidupan masyarakat di berbagai zaman serta wilayah, maka perlu terus dijaga agar tetap lestari secara turun-temurun.
Indonesia mempunyai beragam kesenian dan budaya. Peninggalan-peninggalan para leluhur itu banyak dikembangkan dan dipertahankan kelestariannya baik Calung, Reak hingga bela diri Pencak Silat.
Kesenian reak ini diketahui berasal dari tanah Sunda. Sejak awal dibentuk hingga dipopulerkan sampai saat ini, masih tergolong eksis meski diterpa besarnya kemajuan zaman.
BACA JUGA: Rudy Susmanto Hadiri Diskusi Calon Bupati Bogor LS Vinus, Sinyal Dapat Rekomendasi Partai Gerindra?
Melalui penelusuran Jabar Ekspres, kesenian Reak yang berangkat dari area Priangan ke wilayah Bandung, dibawa serta dipopulerkan oleh Aki Rahma dan Abah Juarta.
Sebagai upaya melestarikan seni budaya leluhur, Paguyuban Seniman Budayawan (Pasebban) Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung menggelar Festival Seni Budaya dengan menampilkan beragam kesenian musik hingga tarian dan atraksi.
Mengenakan totopong sebagai ciri khas pria Sunda, sang Ketua Pasebban Kecamatan Cileunyi, Deden DR mengatakan, Festival Seni Budaya yang digelar merupakan langkah “ngamumule” seni budaya warisan leluhur di Cileunyi, sekaligus mengembangkan seni budaya.
BACA JUGA: Kanwil Kemenkumham Turut Harmonisasikan Raperda yang Digodok DPRD Ciamis
“Kita libatkan semua pelaku kesenian. Penampilan beberapa kesenian yang ada di seluruh Kecamatan Cileunyi kita hadirkan di acara Festival Seni Budaya ini,” katanya kepada Jabar Ekspres.
Berlokasi di lapang Soeta, Cileunyi. Sejumlah masyarakat terlihat senang dengan beragam penampilan para pelaku kesenian. Mereka tersenyum, bersorak hingga mengabadikan momen, dengan berfoto dan video menggunakan gawai.
Alat musik dari bahan bambu dimainkan, lantunan suara merdu terdengar menenangkan. Lagu Kasundaan yang dibawakan salah satu grup kesenian di Kecamatan Cileunyi, seakan mengajak masyarakat untuk berdansa bersama.
BACA JUGA: Penanganan Sampah di Jembatan Sapan Batujajar Ditargetkan Tuntas Tujuh Hari
“Potensi kesenian di Kecamatan Cileunyi ini bisa dibilang sangat besar. Selain karena pelaku keseniannya yang banyak, juga karena ada kesenian yang tidak ada di daerah lain alias hanya ada di Cileunyi,” ujar Deden di tengah keseruan penampilan kesenian.