JABAR EKSPRES – Kondisi iklim tak menentu atau el nino di semua belahan dunia membuat petani gagal panen. Dampaknya pasokan bahan pangan semakin sedikit dan ancaman kekurangan pangan mulai melanda dunia, termasuk di Indonesia dan khususnya di Kota Bogor.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) sangat serius dalam menangani ketahanan pangan di Kota Bogor. Tak heran bila pemerintah pusat melakukan peringatan Hari Keamanan Pangan se-dunia ini di Kota Bogor.
Ya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Pemkot Bogor menggelar peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia (HKPS) pada Selasa (11/6/2024).
BACA JUGA: Komnas HAM Usul Tambahan Rp37,15 Miliar untuk Anggaran 2025
Acara yang berlangsung di Taman Ekspresi, Kecamatan Bogor Tengah, itu dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan, meliputi penyuluhan pengelola dan penjamah pangan, inspeksi dan pengambilan sampel siap saji, Talkshow terkait keamanan pangan, peresmian Teras Sukasari, hingga Bazar UMKM.
Direktur Penyehatan Lingkungan, Kemenkes, Anas Ma’ruf menerangkan pada tahun ini pihaknya mengusung tema pangan aman adalah tugas bersama untuk menghadapi keadaan tidak terduga.
Anas menyebut terdapat 3 isu besar yang dikaitkan dalam HKPS tahun ini, seperti ancaman kekurangan pangan dunia akibat perubahan iklim, program pemberian makanan bergizi yang aman dan sehat pada anak sekolah, serta program pemberian makanan tambahan yang bergizi pada ibu hamil dan balita.
BACA JUGA: Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI jadi Korban Dalam Kebakaran Apartemen di Kuwait
“Oleh karena itu kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pembinaan dan pengawasan pangan siap saji secara nasional, menambah jumlah pengelola dan tenaga penjamah pangan siap saji yang terlatih, mendorong kesadaran masyarakat tentang pangan siap saji, serta memperkuat peran masyarakat dan UMKM dalam praktik penyiapan pangan siap saji,” tuturnya.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, persoalan keamanan pangan di Indonesia saat ini memerlukan perhatian yang serius. Hal ini ditandai dengan banyaknya makanan di pinggir jalan yang harganya terjangkau dan menggugah selera, namun berisiko menimbulkan dampak negatif pada konsumen.