Rencana Pengembangan Tahura, Aktifasi Flying Fox hingga Wisata Alam Malam

JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda akan makin dikembangkan. Salah satunya mengembangkan wisata berkonsep Tahura Berdaya.

Rencana itu disampaikan Kepala UPTD Tahura Ir. H. Djuanda Dinas Kehutanan Jabar Luthfi Erizka. Ia menguraikan, saat ini pihaknya tengah dalam posisi pemetaan ulang sejumlah potensi yang ada di Tahura itu.

“Khususnya potensi sejarah hingga potensi lain yang ada di Tahura,” jelasnya saat ditemui Jabar Ekspres beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: PJ Bupati Bogor Minta Sayaga Wisata Optimalkan Pemanfaatan Rest Area Gunung Mas

 

Luthfi melanjutkan, penelaahan itu guna memaksimalkan potensi yang ada di Tahura. Sehingga nantinya fungsi Tahura akan semakin maksimal baik dari sisi wisata maupun hutan lindungnya.

Luthfi menjabarkan, kedepanya sejumlah fasilitas wisata keluarga juga akan di aktifkan lagi. Misalnya wahana flying fox. “Namanya mungkin nanti Tahura Berdaya. Ada flying fox, wisata keminatan khusus, hingga wisata alam pada malam hari,” cetusnya.

 

UPTD sendiri juga telah tuntas memperbaiki sejumlah sarana dan prasarana di kawasan itu. Di antaranya, area parkir baru, perbaikan area depan, bangunan tiket, deck plaza entrance, area informasi, taman bermain, jogging track Goa Jepang, jogging track Goa Belanda – Gerbang Maribaya, gazebo, jembatan pos 1, jembatan pos 3, plaza pasar leuweung.

Berdasar data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jabar, Proyek revitalisasi yang dimenangkan CV. Putri Nawa itu memiliki pagu anggaran Rp11,7 miliar. Waktu pengerjaan 135 hari kalender.

“Revitalisasi sudah tuntas, itu juga bagian peningkatan layanan ke pengunjung. Kalau tahun ini (2024.red) hanya perbaikan – perbaikan ringan,” jelasnya.

Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda (Tahura Bandung) jadi salah satu ikon di kawasan Bandung Utara. Kawasan itu jadi salah satu primadona rujukan wisatawan.

Tahura dengan luas sekitar 528 hektar itu termasuk yang pertama di Indonesia sebagai hutan raya sejak diresmikan pada 1985 lalu. Wisatawan yang berkunjung ke lokasi itu kadang tidak hanya warga Bandung, tapi juga luar kota, provinsi, bahkan wisatawan asing. Biasanya akan cukup ramai ketika akhir pekan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan