Padukan Anyaman Purun dan Rajut, UMKM Bandung Hasilkan Produk Bernilai Jual Tinggi

Dini Ardiani Lubis menunjukkan salah satu produknya di Pameran Pasar Kreatif. (son)
Dini Ardiani Lubis menunjukkan salah satu produknya di Pameran Pasar Kreatif. (son)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dini Ardiani Lubis, cukup piawai dalam memadukan keterampilan merajut dan produk anyaman. Ia pun berhasil menghasilkan aneka produk kerajinan bernilai jual tinggi.

Kisah Dini bermula pada 2013 lalu. Dirinya terinspirasi dari orang tuanya yang gemar merajut. Tanganya mampu mengahasilkan aneka bentuk rajutan yang unik.

Di sisi lain, ia melihat potensi produk anyaman berbahan purun yang cukup melimpah dan mudah diakses. Tapi anyaman dari tanaman khas rawa tanah gambut itu masih terbilang sederhana. Bentuknya terlalu simpel dan kurang menarik.

Baca Juga:Puncak HJB ke-542, Ketua DPRD Rudy Susmanto : Kabupaten Bogor Harus Dibangun dengan Cinta dan Kekuatan BudayaInaugurasi Desa BRILiaN Batch 1 2024, BRI Beri Apresiasi Bagi 40 Desa Terpilih

Dini menceritakan, ada aneka ragam produk kombinasi yang dihasilkan. Mulai dari tas, wadah peniti bros, hingga gantungan kunci.

Harga jual barang – barang itu juga beragam. Mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 225 ribu. Tergantung ukuran, pola dan tingkat kesulitan membuatnya. “Kalau purun itu kami datangkan asli dari Kalimantan, baru kami kombinasikan dengan rajut,” imbuhnya.

Biasanya produk – produk itu dipasarkan secara online. Melalui berbagai media sosial yang dimiliki. Kini ia juga berkesempatan utuk ikut pameran di pasar kreatif yang digelar Pemkot Bandung.

Waktu produksinya juga tergantung tingkat kerumitan. “Ada yang sampai 1,5 bulan, karena rajut manual,” cetusnya.(son)

0 Komentar