Padukan Anyaman Purun dan Rajut, UMKM Bandung Hasilkan Produk Bernilai Jual Tinggi

JABAR EKSPRES – Dini Ardiani Lubis, cukup piawai dalam memadukan keterampilan merajut dan produk anyaman. Ia pun berhasil menghasilkan aneka produk kerajinan bernilai jual tinggi.

Kisah Dini bermula pada 2013 lalu. Dirinya terinspirasi dari orang tuanya yang gemar merajut. Tanganya mampu mengahasilkan aneka bentuk rajutan yang unik.

Di sisi lain, ia melihat potensi produk anyaman berbahan purun yang cukup melimpah dan mudah diakses. Tapi anyaman dari tanaman khas rawa tanah gambut itu masih terbilang sederhana. Bentuknya terlalu simpel dan kurang menarik.

Ia pun kemudian bereksperimen untuk memadukan produk anyaman purun itu dengan keterampilan orang tuanya. Hasilnya, tercipta produk tas purun dengan hiasan rajut yang nampak lebih cantik. “Ada bedanya dengan produk lain, kami kombinasikan purun dan rajut,” terangnya kepada Jabar Ekspres.

BACA JUGA:Puncak HJB ke-542, Ketua DPRD Rudy Susmanto : Kabupaten Bogor Harus Dibangun dengan Cinta dan Kekuatan Budaya

Ia kemudian mencoba untuk memposting melalui media sosial produk kombinasi itu. Ternyata peminatnya cukup tinggi. Kini ia pun terus menggeluti usaha itu sebagai salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Bandung.

Dini menceritakan, ada aneka ragam produk kombinasi yang dihasilkan. Mulai dari tas, wadah peniti bros, hingga gantungan kunci.

Harga jual barang – barang itu juga beragam. Mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 225 ribu. Tergantung ukuran, pola dan tingkat kesulitan membuatnya. “Kalau purun itu kami datangkan asli dari Kalimantan, baru kami kombinasikan dengan rajut,” imbuhnya.

Biasanya produk – produk itu dipasarkan secara online. Melalui berbagai media sosial yang dimiliki. Kini ia juga berkesempatan utuk ikut pameran di pasar kreatif yang digelar Pemkot Bandung.

Waktu produksinya juga tergantung tingkat kerumitan. “Ada yang sampai 1,5 bulan, karena rajut manual,” cetusnya.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan