Stok Darah Mencukupi, RSUD Cibabat Tetap Rutin Lakukan Kegiatan Donor Darah

JABAR EKSPRES – Persediaan darah di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat dinyatakan mencukupi, bahkan lebih. RSUD Cibabat ini mampu memasok darah ke rumah sakit lain jika diperlukan. Permintaan darah juga datang dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

RSUD Cibabat bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Cimahi menggelar kegiatan donor darah rutin setiap tiga bulan.

RSUD Cibabat akan mengadakan kegiatan donor darah rutin di Mal Pelayanan Publik (MPP) pada hari Rabu depan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tiga bulan sekali, serupa dengan yang dilakukan di Pemkot Cimahi.

Tim Donor UTD RSUD Cibabat, Dokter Andri Setiawan mengungkapkan darah yang telah didonorkan akan diperiksa terdahulu di laboratorium, nantinya darah akan digunakan untuk kebutuhan rumah sakit.

“Setelah kita melakukan pengambilan darah kita lakukan pemeriksaan kesehatan dan golongan darahnya dan di rumah sakit juga kami periksa juga di laboratorium untuk menghindari kesalahan di awal,” ucapnya saat ditemui Jabar Ekspress di Pemkot Cimahi, Rabu (5/6).

BACA JUGA: Menko Luhut Sebut Uni Eropa Sudah Mulai Akui Hak Indonesia Larang Ekspor Nikel

Dokter Andri menjelaskan, para pendonor darah yang sudah rutin melakukan donor akan memiliki catatan riwayat medis.

“Catatan ini berguna untuk memastikan pelabelan kantong darah agar tidak terjadi kesalahan atau pertukaran,” ujarnya.

Pihaknya secara rutin melakukan kunjungan ke berbagai wilayah, termasuk RT RW, masjid, gereja, dan tempat lainnya.

“Kita sering lakukan ke tiap wilayah, dan sudah kita jadwalkan yang tertulis di Instagram,” papar Dokter Andri.

Menurut penjelasan Dokter Andri, jumlah darah yang diambil sebanyak 350 CC dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

“Targetnya tergantung kepada permintaan ada yang 100, 40, dan 50 labu darah. Itu pun tergantung permintaan,” terangnya.

BACA JUGA: Manchester City Tuntut Liga Inggris Untuk Hapus Aturan APT, Ini Alasannya!

Setelah proses donor darah, sampel darah diperiksa di laboratorium untuk memastikan kecocokannya dengan pasien yang membutuhkan transfusi darah.

Saat ditanya terkait hasil pemeriksaan darah yang tidak memenuhi standar, Dokter Andri menyatakan di Kota Cimahi hingga saat ini, kasus darah yang mengandung kontaminasi atau tercemar penyakit jarang terjadi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan