Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Bandung Barat: Menyulitkan!

JABAR EKSPRES  – Penerapan aturan pembelian gas LPG 3 kilogram oleh pemerintah dikeluhkan sejumlah kalangan masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Tidak sedikit dari mereka mengaku selain minim sosialisasi, aturan itupun dinilai menyulitkan masyarakat yang hendak membeli gas LPG 3 kilogram.

Sebelumnya, PT Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga mengumumkan pembelian LPG 3 kilohram wajib menyertakan KTP mulai per 1 Juni 2024. Langkah itu bertujuan agar penyaluran LPG subsidi tepat sasaran.

“Padalarang beli gas belum mewajibkan pakai KTP,” ungkap Elis (29) warga Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Bandung Barat, Selasa (4/6/2024).

Elis mengatakan, meski dirinya sudah mengetahui informasi itu. Namun, sosialisasi resmi dari pemerintah terkait aturan pembelian gas LPG 3 kilogram menggunakan KTP pun belum ada.

“Belum ada, jadi beli gas masih biasa aja. Kalau beli tinggal beli belum pakai KTP,” jelasnya.

BACA JUGA:  Jelang Idul Adha, Dispangtan Cimahi Ungkap Ciri Hewan Kurban Sehat

Berbeda halnya dengan Tati (36) penjual nasi kuning di Kampung Sudimampir, Desa Padalarang, Bandung Barat, di wilayahnya pembelian gas LPG 3 kilogram dengan menyertakan KTP sudah diberlakukan. Namun kewajiban itu cukup memberatkan dirinya.

Ia menilai sistem pembelian tersebut membuatnya harus terus menerus mengeluarkan KTP dikala membeli gas LPG 3 kilogram.

“Beli gas disini cukup jauh, kalau lupa bawa KTP kan harus balik lagi ke rumah. Jadi agak menyulitkan,” ujar Tati.

Hal senada pun dikatakan oleh salah satu agen LPG di Padalarang. Kebijakan ini banyak dikeluhkan para agen, pasalnya dinilai sangat merepotkan.

“Kita harus memeriksa KTP pembeli setiap kali transaksi. Kalau belum terdaftar, kita daftarkan dulu, ini kan lumayan memakan waktu,” kata seorang agen LPG di Padalarang yang kerap disapa Kitew.

Aturan pembelian gas menggunakan KTP sudah diberlakukan, namun hingga saat ini tidak semua pembeli mau menunjukan identitas diri milik mereka. Menurutnya kondisi ini akan sangat merepotkan, terlebih jika ada pelanggan yang memaksa ingin beli namun tidak mau menunjukkan KTP mereka.

“Bingung kalau mereka engga mau memberikan KTP-nya. Kami engga bisa maksa mereka, jadi kita biarkan mereka untuk membeli gasnya tanpa identitas. Kita engga mau sampai ribu sama pelanggan,” bebernya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan