JABAR EKSPRES – Belakangan ini, aplikasi MSL atau yang dikenal sebagai MSL Influence Impact, kembali menjadi perbincangan.
Aplikasi ini merupakan salah satu skema ponzi yang berpotensi melakukan penipuan dengan tugas sederhana seperti memberi like atau follow di media sosial, mirip dengan kasus Monida Media yang sudah memakan banyak korban.
Banyak yang menganggap MSL sebagai penipuan berkedok kerja paruh waktu atau modus kerja bodong. Tujuan utama dari konten-konten yang membahas MSL adalah untuk mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak dan tergiur oleh janji manis dari aplikasi ini.
Baca juga : Bukti Aplikasi AUTEL Penghasil Uang Terbukti Scam Penipuan
Meskipun MSL sudah disiarkan di beberapa TV nasional, namun skemanya yang berbasis ponzi tetap membuatnya berbahaya.
Seperti skema ponzi lainnya, aplikasi ini hanya berbeda nama dan terkelola oleh pihak yang sama, sering kali berasal dari Kamboja. MSL bahkan membuka cabang di berbagai daerah seperti Selayar Makassar, Bondowoso, dan Nias, dengan harapan menarik lebih banyak korban.
Mereka mengadakan acara seperti jalan sehat dan rapat-rapat untuk menarik perhatian masyarakat. Namun, ini hanyalah taktik untuk mengesankan legitimasi.
Di media sosial, grup MSL sering kali memberikan informasi palsu, seperti klaim memiliki jutaan anggota di Indonesia. Ini adalah kebohongan untuk menipu lebih banyak orang agar bergabung.
Masyarakat di daerah seperti Makassar, Gorontalo, Ternate, dan Bulukumba harus ekstra hati-hati dan tidak mudah tergiur oleh tawaran yang menggiurkan dari MSL.
Bagi mereka yang sudah terjebak, sangat penting untuk menyimpan semua data percakapan, promosi, dan janji-janji yang telah mereka berikan dari pihak yang mengajak. Ini bisa menjadi bukti untuk meminta pertanggungjawaban jika nantinya terjadi penipuan.
Para leader atau orang yang mempromosikan MSL juga harus bertanggung jawab atas kerugian yang telah para angota alami yang mereka ajak.
Baca juga : Aplikasi Wilmar Penghasil Uang Sudah PUNYA izin OJK? Ini Faktanya
Jangan sampai tertipu oleh janji kerja mudah tanpa syarat, seperti yang MSL tawarkan. Tugas-tugas sederhana seperti memberi like atau follow di media sosial bukanlah pekerjaan yang benar-benar menghasilkan. Ini hanyalah taktik untuk menarik orang bergabung dalam skema penipuan.