“Jadi nanti masyarakat tinggal men-scan nanti muncul data-data mulai dari penjual, asal, dan status kesehatan hewannya secara antemortem dapat muncul data-data,” ujarnya.
Kendati demikian, Wilsandi menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan kemungkinan kecurangan dengan modus menukar barcode, karena dalam data yang dimuat disana juga terdapat foto hewan terkait, sehingga dapat dicocokan dengan fisik aslinya.
“Di barcode itu tercantum sampai ke fotonya, jadi akan sulit untuk bisa ditukar si kartu kalung sehatnya,” pungkasnya.