JABAR EKSPRES – Jumlah wisatawan diketahui melonjak saat long weekend beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, mengklaim hal itu terjadi sepanjang periode liburan 23-26 Mei kemarin.
Apabila dirincikan, pihaknya mencatat bahwa jumlah wisatawan selama empat hari itu, setara 12 persen jumlah kumulasi wisatawan selama periode Januari-Maret 2024.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan menuturkan, sepanjang kurun waktu tersebut, wisatawan yang datang diperkirakan mencapai ratusan ribu pengunjung.
“Prediksi mencapai 195.655 orang,” tuturnya kepada wartawan di Bandung, Senin (27/5).
BACA JUGA: SSB UNI Class 2014 Siap Hadapi Turnamen Internasional
Bahkan sumbangsih dari angka wisatawan yang melonjak, lanjut Nuzrul, rata-rata pengeluaran yang dikucurkan wisatawan selama liburan disebut mencapai Rp. 306.224. Secara keseluruhan, diprediksi ada perputaran uang sebesar Rp. 59.914.256.720.
“Angka ini kalau kami pakai rata-rata pengeluaran di tahun 2019-2023. Tentunya prediksi akan ada peningkatan sebesar 14,9 persen jika melihat tambahan pergerakan kendaraan masuk ke Kota Bandung,” lanjutnya.
Dia mengharapkan, dampak lonjakan para pelancong tersebut menjadi keuntungan ekonomi bagi para pelaku usaha pariwisata dan gulirannya diharap turut berefek pada sektor lain.
“Sektor pariwisata pastinya berdampak pada (okupansi) hotel, restoran, cafe, destinasi wisata, wisata belanja.Tapi pariwisata ini sektor yang multiplier effectnya, dampaknya ke seluruh sektor akan terasa,” harapnya.
BACA JUGA: Huawei Pura 70 Ultra, HP Terbaru dengan Kamera Terbaik Dunia, Bocoran Spesifikasi dan Harganya
Pemerintah kota pun saat ini diaku tengah mempromosikan beberapa destinasi atau program pariwisata yang terbilang baru. Beberapa di antaranya seperti Braga Beken atau Braga Bebas Kendaraan, Teras Cikapundung, Babakan Siliwangi, hingga Pendopo Bandung.
“Kami sedang mengaktivasi kembali Teras Cikapundung. Kami menawarkan aktivitas wisata yang lebih menenangkan bagi keluarga dengan dukungan pergelaran budaya sebagai penguatnya,” pungkasnya.