JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Partai Golkar Jabar percaya diri (PD) bisa membentuk koalisi gemuk untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Karena sejumlah partai telah melirik dan berkomunikasi intens dengan partai berlambang beringin itu.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar MQ Iswara mengatakan, sejuah ini sudah ada beberapa partai besar yang merapat untuk mengkomunikasikan terkait koalisi perebutan kursi kepala daerah di Jabar itu. Tidak sedikit dari mereka menyatakan siap untuk membantuk poros koalisi.
‘’Demokrat sudah datang dan menyakatan siap (koalisi.red), PAN sama, PSI sama. Bahkan PDIP sudah datang dan siap,’’ terangnya, Minggu (26/5).
BACA JUGA: Percaya Diri dengan Elektabilitasnya, Golkar Jabar Targetkan Boyong 17 Kursi di Pilkada 2024
Jika benar-benar terealisasi, tentu poros koalisi itu tidak bisa dianggap enteng. Golkar merupakan partai dengan perolehan suara terbanyak ketiga di Jabar. Suaranya tembus 3.590.621 atau 14,01 persen.
Sementara Demokrat memiliki 1,7 juta suara atau 6,74 persen. Lalu PAN dengan 1,6 juta suara atau 6,37 persen. PSI dengan 666,9 ribu suara atau 2,6 persen dan PDIP dengan 2,9 juta suara atau 11,59 persen. Jika ditaksir, koalisi itu bisa memiliki 52 kursi parlemen DPRD Jabar. Kursi itu sudah jauh lebih dari cukup untuk mengusung kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur.
Golkar juga mendapat arahan untuk memprioritaskan membangun koalisi dengan parpol yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) kala Pilpres 2024. Dikecualikan jika daerah yang memang tidak memungkinkan.
BACA JUGA: Jadi Otak Pelaku, Polisi Sebut Pegi Orang Pertama yang Melakukan Pemerkosaan Terhadap Vina
Saat ini Partai Golkar juga masih mengunggulkan Ridwan Kamil agar bisa kembali maju dalam Pilkada Jabar 2024. Maklum, ia adalah incumbent dan sejauh ini selalui memuncaki survei.
Namun Partai Golkar juga telah menyiapkan opsi jika Ridwan Kamil terpaksa bergeser untuk bertarung di Jakarta. “Kami sudah siapkan opsi-opsi jika Ridwan Kamil ke Jakarta. Partai Golkar tidak kekurangan kader,” terang Iswara.
Dalam kesempatan itu, Iswara masih enggan merincikan nama-nama kadernya yang berpeluang jadi opsi pengganti jika Ridwan Kamil tidak maju di Pilkada Jabar. “Masih belum bisa dibuka, nunggu persetujuan Ketua Umum dulu,” sambungnya.