Sedangkan terkait Aji Jaya Bintara, Ia menilai bahwa sosok Ketua Umum Nusantara Open dan Liga Bola Rakyat (Libra) Piala Prabowo Subianto itu merupakan orang baru dalam dinamika politik di Kota Bogor.
Seperti halnya Sendi, Aji juga merupakan sosok yang tidak berproses di partai politik manapun. Menurutnya, modal utama Aji yang lebih dominan disinyalir karena memiliki relasi yang sangat dekat dengan Prabowo.
“Sehingga mempunyai keyakinan Prabowo dan DPP Partai Gerindra akan menjatuhkan rekomendasi kepada dirinya untuk menjadi Calon Wali Kota Bogor,” ucap dia.
BACA JUGA: Pinjol Legal Tanpa Suku Bunga, Limit Rp30 Juta, Cair Cepat ke Rekening
Yus membeberkan, jika dilihat dari tingkat elektabilitas hasil survei LS Vinus yang dilaksanakan pada bulan April 2024 kemarin, dari ketiga orang tersebut Sendi menempati urutan tertinggi dengan 12,25 persen, Jenal Mutaqin 2,25 persen dan Aji Jaya Bintara 1,25 persen
“Bahkan Sendi menempati urutan ketiga setelah Dedie Rachim dan Rusli dalam survei tingkat elektabilitas Walikota Pilihan Masyarakat Kota Bogor pada Bulan April 2024 tersebut. Sementara Jenal Mutaqin ada di urutan ketujuh dan Aji Jaya berada pada posisi kesembilan,” ungkapnya.
Kendati demikian, lanjut Yus, kondisi ini sangat mungkin mengalami perubahan besar ketika kembali diadakan survei pada bulan Juni sampai Agustus menjelang tahapan pendaftaran pasangan calon yang akan mengikuti kontestasi pada pilkada mendatang.
“Karena masih ada kurang lebih tiga bulan lagi sampai pada tahapan tersebut. Perlu diketahui tahapan pendaftaran pasangan calon pada Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada tanggal 27-29 Agustus 2024,” terangnya.
Ia menambahkan, walaupun masing-masing dari ketiga figur tersebut memiliki keunggulann, namun tentu ada hal-hal lain yang menjadi pertimbangan Prabowo dan DPP Partai Gerindra dalam menjatuhkan pilihannya secara resmi untuk diusung sebagai Calon Wali Kota Bogor pada Pilkada mendatang.
BACA JUGA: Polisi Tangkap 3 Pembobol ATM di Minimarket Bogor, Total Kerugian Capai Rp 1,6 Miliar
Kini, sambung dia, publik hanya bisa menunggu apakah kader yang sudah berproses di Partai Gerindra yang akan mendapatkan rekomendasi, atau sosok yang memang sudah memiliki kedekatan khusus dengan Prabowo, bahkan mungkin Prabowo dan DPP Partai Gerindra akan lebih mendengar siapa yang diendorse oleh Jokowi.