JABAR EKSPRES – Selain Lilis Ule (44), tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang terlantar di Kota Dubai, Uni Emirat Arab, nasib memilukan juga dialami oleh TKW lainnya bernama Rosita (45), warga Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi.
Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, Rosita mengalami nasib serupa dengan Lilis. Dia diketahui ingin pulang karena terlantar sebagai TKW di wilayah Duhok, Irak.
Pegiat Pekerja Migran Indonesia, Asosiasi Purna Pekerja Migran Indonesia (APMI) Jawa Barat, Paryanto mengatakan, pihaknya menerima aduan terkait TKW yang terlantar di luar negeri.
“Kita sudah menerima pengaduan dari salah satu warga Kampung Cikoneng, Cibiru Wetan. Meminta tolong adiknya yang bernama Rosita jadi asisten rumah tangga (ART) sekarang berada di Duhok, Irak,” katanya kepada Jabar Ekspres, Jumat (24/5).
Paryanto menerangkan, pihaknya saat ini masih berupaya agar para TKW yang bekerja dan terlantar di luar negeri, bisa secepatnya dipulangkan ke tanah air.
“Kita sudah koordinasi dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cileunyi untuk segera ditindaklanjuti,” terangnya.
BACA JUGA: TKW Asal Cikancung Bandung Meninggal di Arab Saudi, Keluarga Belum Dapat Santunan: Hanya Bisa Berdoa
Paryanto mengakui, pihaknya menerima laporan dari kakaknya Rosita bahwa yang bersangkutan sekarang berada di Duhok, Irak dan diduga terlantar serta tidak bisa pulang.
Diketahui, nasib Rosita lebih tragis dari Lilis. Bahkan dari laporan, yang bersangkutan tidak mendapatkan bayaran alias tak digaji selama 4 bulan bekerja sebagai ART.
Lebih parah lagi, kondisi Rosita sekarang tengah cedera karena mengalami kecelakaan pada kakinya, namun majikannya tetap menyuruh yang bersangkutan untuk tetap bekerja.
“Hingga saat ini belum punya data keberadaan Rosita di Irak sudah berapa lama dan diberangkatkan agen mana,” bebernya.
Paryanto menjelaskan, sementara ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait, untuk berupaya memulangkan para TKW Indonesia yang terlantar di luar negeri.
“Kabarnya Rosita di sana dapat perlakuan kekerasan, tidak digaji 4 bulan, kemudian baru kerja 1 bulan celaka dan tetap disuruh bekerja,” jelasnya.