JABAR EKSPRES – Jelang Pilkada Banjar November 2024, para tokoh alim ulama menggelar Halaqoh Kepemimpinan Ulama bersama Rakyat di Aula Munas Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat. Acara tersebut bertujuan untuk menggali figur kepemimpinan ideal menurut pandangan para ulama Kota Banjar.
Acara ini menghadirkan beberapa narasumber terkemuka, seperti KH. Mu’in Abdurrohim, KH. Natsir Ghozali, KH. Undang Munawar, dan H. Supriana. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari berbagai organisasi Islam di Kota Banjar, termasuk tokoh NU Kota Banjar, MUI, Dewan Masjid Indonesia Kota Banjar, Persatuan Umat Islam (PUI), guru Diniyah/FKDT, persatuan guru madrasah, forum pondok pesantren, Hamida, serta para ulama dan undangan lainnya.
KH. Mu’in Abdurrohim dalam pemaparannya menekankan pentingnya sosok pemimpin yang memiliki integritas dan moralitas tinggi.
BACA JUGA: Soal Kebocoran Limbah Cair, Begini Klarifikasi Pihak Mie Gacoan
“Kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu memberikan teladan yang baik kepada umat,” ujarnya, Jumat 24 Mei 2024.
Mu’in menambahkan, pemimpin yang ideal adalah mereka yang dapat mengayomi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang.
Menurutnya, seorang pemimpin harus bisa merangkul semua golongan dan berusaha keras untuk kesejahteraan bersama. Selain itu, Mu’in juga menekankan perlunya pemimpin yang memiliki visi ke depan dan mampu menghadapi tantangan zaman.
“Pemimpin masa depan harus bisa beradaptasi dengan perubahan tanpa mengorbankan nilai-nilai keislaman,” ucapnya.
Pandangan serupa diungkapkan oleh KH. Undang Munawar. Ia menekankan bahwa pemimpin yang ideal adalah sosok yang dekat dengan rakyat dan peka terhadap kebutuhan mereka.
“Pemimpin yang baik adalah yang selalu mendengarkan dan merespon aspirasi masyarakat dengan bijaksana,” tutur Undang Munawar.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat tersebut, Undang juga memberikan pandangan dan masukan terkait kriteria pemimpin yang diharapkan.
“Kami ingin pemimpin yang jujur, adil, dan berani mengambil keputusan demi kemaslahatan umat,” ujarnya.
Undang menegaskan pentingnya pemimpin yang memiliki pemahaman agama yang kuat dan mampu menjaga kerukunan antarumat beragama.