Selang kemerdekaan Indonesia, mulai kembali pengambilan Aset-aset yang sebelumnya diambil oleh penjajah, termasuk gereja sidang kristus kembali fungsinya sebagai rumah ibadah.
“Tahun 1945 sekitar bulan oktober karena Jepang sudah tak berkuasa Pasca kemerdekaan ada pengambil alihan kekuasaan termasuk gedung-gedung di ambil lagi, termasuk (pengembalian fungsi) rumah ibadah,” terang Irman.
Peristiwa Bom di Malam Natal
Masih terekam jelas bagaimana cerita pengeboman gereja sidang kristus di Kota Sukabumi, pada Minggu 24 Desember tahun 2000 silam.
Bertempat di malam malam misa Natal, para jemaat dan warga sekitar kaget dengan adanya suara ledakan di dekat halaman gereja sidang kritus tersebut. Namun, peristiwa tersebut tak membuat batal ibadah perayaan Natal di gereja tersebut.
“Itu kejadian tahun 2000 lalu, gerakan terorisme yang biasanya menyasar umat kristiani seperti perayaan malam Natal, ini cenderung untuk memprovokasi apalagi Sukabumi dikelilingi umat muslim yang besar. Ini supaya memperkeruh, padahal umat kristiani tidak ada masalah dengan umat muslim (begitupun sebaliknya).
Peristiwa pengeboman yang sudah terjadi hampir 24 tahun silam itu tak memakan korban jiwa. Kini kejadian kelam yang sudah terjadi itu hanya menjadi kenangan untuk kota dan masyarakat Sukabumi, seolah tak ingin terjebak dalam masa lalu, kini Kota Sukabumi membuktikan bahwa kota Mochi ini merupakan kota toleransi, hal itu dibuktikan pada tahun 2023 versi Setara Institut, kota yang memiliki 7 Kecamatan ini berada pada peringkat 8 sebagai kota toleransi se Indonesia. (RAS).