Apa Itu Stunting? Musuh Seram yang Harus Dilawan! Simak Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

JABAR EKSPRES – Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi yang serius dan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial.

Menurut World Health Organization (WHO), stunting itu terjadi apa bila saat anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari rata-rata usianya.

Namun, stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak, tetapi juga dapat memengaruhi fungsi otak, perkembangan organ, dan sistem kekebalan tubuh mereka.

Akibatnya, stunting dapat membatasi produktivitas dan masa depan anak, bahkan generasi selanjutnya.

Penyebab stuntiing sangat beragam. Faktor seperti ketersediaan makanan, cara memberi makan dan merawat anak, akses ke air minum yang bersih, perawatan kesehatan yang memadai, serta kebersihan dan sanitasi mempengaruhi perkembangan anak.

Baca juga : Efek Bahaya Narkoba Pada Balita, Dampak Mengerikan dan Cara Menyelamatkannya!

Selain itu, kesetaraan gender, keterlibatan ayah, peluang pendapatan, harga pangan, dan peristiwa iklim juga dapat menjadi penyebab tak langsung stunting. Anak-anak yang mengalami stunting juga lebih mungkin memiliki keturunan dengan kondisi serupa.

Namun, stunting dapat dicegah dengan mengambil langkah-langkah penting selama 1.000 hari kehamilan dan sebelum anak berusia dua tahun.

Dalam dua tahun pertama kehidupan anak, dukungan dari orang tua sangat penting untuk mencegah stunting.

Cara Pencegahan Stunting

Berikut adalah daftar langkah pencegahan stunting yang direkomendasikan oleh para ahli medis untuk setiap orang tua:

  1. Pantau kesehatan sejak bayi masih dalam kandungan.
  2. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan berkala.
  3. Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat.
  4. Pastikan menyediakan makanan tinggi kalori, protein, dan mikronutrien kepada bayi.
  5. Deteksi dini penyakit menular dan tidak menular.
  6. Segera mengobati anak jika terindikasi cacingan.
  7. Berikan ASI secara eksklusif selama enam bulan penuh.
  8. Rutin pantau pertumbuhan anak balita.
  9. Berikan makanan tambahan bergizi bagi balita.
  10. Berikan stimulasi perkembangan anak secara dini.
  11. Berikan perawatan kesehatan optimal untuk anak.
  12. Ikuti program imunisasi dasar saat masih balita.

Ketika anak sudah cukup umur dan dapat berkomunikasi, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini:

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan