JABAR EKSPRES – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bekerja sama dengan Mangrove Jakarta Indonesia membagikan 1.350 tanaman lidah mertua kepada para pelaku UMKM, mahasiswa dan masyarakat di Kota Bandung, pada Sabtu (18/5/2024).
Kepala Departemen Literasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Cicilia Nina mengatakan, Kegiatan ini merupakan bagian dari ISJ Forum di bawah Industry Social Responsibility yang kita beri tagline ‘AAJI Peduli Bumi’.
“Jadi, kegiatan ini di gagas bukan hanya satu kali tetapi akan menjadi pemicu untuk kegiatan yang berkelanjutan. Sebetulnya kegiatan ini sudah dimulai pada tanggal 4 Mei 2024 lalu yang kita selenggarakan dengan penanaman pohon mangrove di Eco Prak, kemudian kita lanjutkan penanaman di pulau Tidung dilanjutkan dengan kegiatan ISJ dan Literasi,” ujarnya.
Cicilia menambahkan, Pada kesempatan itu pihaknya memberikan 2000 pohon mangrove yang akan menjadi bagian dari kolaborasi dari seluruh partisipasi Asuransi Jiwa di bawah AAJI yang berjumlah sebanyak 63 perusahaan.
“Kali ini adalah part ke-2 dengan memberikan pohon Lidah Mertua. Tentunya kenapa mangrove dan lidah mertua. Semua yang dipilih memang background di pohon-pohon tersebut,” tambahnya.
Menurutnya, mangrove menyerap karbon, sedangkan lidah mertua menyerap partikel-partikel negatif. Lidah mertua ini supercool karena tanaman indoor tapi manfaatnya outdoor.
Pemberian tanaman lidah mertua ini, AAJI mengemasnya dengan literasi asuransi yang ditujukan kepada UMKM, mahasiswa, dan masyarakat Bandung. Pihaknya berharap penanaman pohon ini dapat sejalan dengan asuransi.
“Jadi, intinya literasi asuransi kali ini kita sasarannya kepada UMKM dan mahasiswa di sekitar Bandung. Harapan kami bahwa penanaman pohon ini dengan asuransi kita melakukan hari ini untuk perlindungan hari esok. Begitu pun juga asuransi yang kita lakukan hari ini, untuk perencanaan masa depan untuk keluarga dan juga masyarakat. Semoga kami bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia dan masyarakat, serta tentunya memberikan dampak positif,” ujar Cicilia.
Cicilia mengatakan, selain di kota Bandung, pada awalnya menggagas kegiatan ini dilakukan di Jakarta tapi AAJI melihat literasi dan kondisi ini lebih berpotensi dilakukan di Kota Bandung.