JABAR EKSPRES – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor angkat bicara mengenai kasus penganiayaan senior terhadap junior di Pondok Pesantren Modern Sahid, Kabupaten Bogor.
Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH. Ahmad Mukri Aji mengaku sangat sedih dengan adanya peristiwa penganiayaan di lingkungan pendidikan agama.
“Subhanallah selama saya menjadi pendidik, saya sedih sekali,dengan peristiwa itu dan semoga tidak terjadi lagi apapun alasannya,” katanya saat dihubungi, Kamis (16/5).
BACA JUGA: Korban Emerald Tower Mulai Bermunculan, Bahkan Terdapat SHM yang Tak Kunjung Diberikan Sejak 2014
Menurutnya, peristiwa itu sangat dahsyat dan bukan main- main. Seharusnya pondok pesantren melakukan pengawasan terhadap santrinya 24 jam.
“Seharusnya pengawasan untuk santri itu 24 jam, sekecil apapun wajib bertanggung jawab,” ucapnya.
Dengan adanya kejadian seperti itu, KH. Ahmad Mukri Aji meminta para pesantren untuk dapat meningkatkan pengawasan dan keamanan agar peristiwa serupa tak terjadi lagi.
BACA JUGA: Miliki Bentuk yang Panjang, Ketahui Kandungan & Manfaat Anggur Sweet Sapphire
“Kita harus hati hati apalagi mengatasnamakan modern ya harus tanggung jawab lahir batin,” tungkasnya.
Sementara itu, Ustad Jahidi kepala pengasuh pondok pesantren modern mengatakan, terkait berita dugaan penganiayaan saat ini sedang dalam proses mediasi antar santri pelaku dan santri korban.
“Sejak awal dugaan pesantren telah melakukan mediasi kepada dua belah pihak. Dan alhamdulillah sudah dilakukan mediasi pertemuan pada hari Ahad, 12 Mei 2024.
Tetapi wali santri seorang korban tidak hadir dan telah melaporkan terlebih dahulu kepada pihak berwajib,” pungkasnya. (SFR)