JABAR EKSPRES – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dipimpin oleh Soerjanto Tjahjono telah memulai investigasi terhadap kecelakaan tragis yang melibatkan bus pariwisata siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, yang menewaskan 11 orang pada Sabtu (11/5/2024).
KNKT telah membentuk tim untuk menyelidiki penyebab kecelakaan yang melibatkan rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok ini.
Baca juga : Bus Kecelakaan di Subang Tidak Laik Jalan, Pengamat Transportasi Sayangkan Pengusaha Masih Abai Uji KIR
Soerjanto menjelaskan bahwa fokus utama penyelidikan adalah pada kelayakan kendaraan tersebut. Tujuannya adalah untuk memberikan rekomendasi guna mencegah terulangnya kecelakaan serupa di masa depan.
“Kami akan menyelidiki secara teknis mengenai kondisi bus ini, terutama terkait masalah rem blong yang mungkin menjadi penyebabnya,” ujarnya.
KNKT juga sedang mengumpulkan data dan keterangan saksi untuk memahami secara lebih mendalam faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
Setelah data terkumpul, mereka akan mempertimbangkan masalah perbaikan sistem secara menyeluruh sebagai salah satu rekomendasi.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Aan Suhanan, mengungkapkan bahwa dari penyelidikan awal, tidak ditemukan jejak rem di lokasi kejadian.
Hal ini menimbulkan dugaan bahwa rem bus mungkin tidak berfungsi saat kecelakaan terjadi. Selain itu, kemungkinan pengemudi panik juga sedang diselidiki sebagai faktor penyebab lainnya.
Baca juga : Daftar Nama Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang
Kecelakaan tragis ini terjadi saat salah satu dari tiga bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok mengalami rem blong di Jalan Raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater Subang.
Bus tersebut tergelincir dan menabrak mobil serta tiang listrik, menyebabkan 11 orang tewas, termasuk siswa, guru, dan warga lokal.