Film Baru Nicholas Saputra dan Putri Marino ‘The Architecture of Love’ Cerminan Keindahan dan Kesepian Hati

JABAR EKSPRES – Di penghujung bulan April, gemerlap lampu bioskop Tanah Air terasa semakin memikat dengan kehadiran film baru yang dinantikan, “The Architecture of Love” (TAOL). Kisahnya yang menggugah hati tak hanya menarik perhatian penggemar sinema romansa, tapi juga berhasil memunculkan istilah baru, yaitu ter-TAOL-TAOL.

Dikisahkan bahwa film ini disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja, yang mengangkat kisah dari novel kondang karya Ika Natassa. Tidak main-main, bintang-bintang papan atas seperti Putri Marino dan Nicholas Saputra dipercaya untuk menghidupkan karakter-karakter utama dalam film ini.

“The Architecture of Love” juga menjadi pertemuan pertama bagi kedua aktor ini di layar lebar, menambah kesan spesial bagi produksi ini.

Putri Marino memerankan Raia, seorang penulis sukses yang terhenti kreativitasnya akibat perselingkuhan suaminya. Keputusannya untuk terbang ke New York untuk mencari inspirasi menulis membuka jalan pertemuan dengan River (Nicholas Saputra), seorang arsitek asal Jakarta, yang kemudian menjalin hubungan persahabatan yang penuh misteri.

Sinopsis ini menjanjikan perjalanan emosional yang mendalam, di mana Raia dan River dapat menjadi penyembuh satu sama lain, namun juga berpotensi untuk melukai.

Produser film, Chand Parwez Servia, menegaskan bahwa “The Architecture of Love” menghadirkan kedalaman emosi yang kuat melalui akting para pemainnya. Kisah yang berpusat pada dua jiwa yang sama-sama merasakan kesepian di tengah gemerlapnya New York diharapkan mampu memukau penonton.

Selain mengangkat tema kesepian dan penyembuhan, film ini juga menonjolkan kolaborasi antara industri film Indonesia dan Amerika. Teddy Soeriaatmadja, sang sutradara, menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam menciptakan suasana romantis yang memikat melalui lanskap arsitektur New York.

Nicholas Saputra, yang memerankan River, mengungkapkan bahwa pengalaman membintangi film ini adalah sebuah kehormatan baginya. Ia juga menyebut bahwa banyak hal yang menjadi pengalaman pertamanya dalam dunia film ini, mulai dari bekerja sama dengan sutradara Teddy Soeriaatmadja hingga berperan sebagai pasangan utama Putri Marino.

Dengan segala keistimewaannya, “The Architecture of Love” siap mengajak penontonnya untuk terhanyut dalam kisah romantis yang memukau, sekaligus menginspirasi melalui pesan-pesan yang disampaikannya. Diharapkan, kehadiran film ini dapat menjadi pencerahan bagi dunia perfilman Indonesia dan mampu memperluas pengaruhnya hingga ke kancah internasional.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan