Menurut Farhan dengan mengadopsi teknologi akan sangat membantu memudahkan operasional KPSP Setia Kawan dalam mengelola hasil perahan sapi dari peternak, hal ini tidak lain untuk menjaga mutu dan kualitas dari perahan sapi yang dihasilkan.
“Saat ini KPSP Setia Kawan banyak didukung dan dibantu oleh berbagai stakeholder, baik itu dari Kementerian Koperasi dan UKM, pihak swasta, hingga akademisi yang sudah berhasil melakukan digitalisasi di pos penampungan. Kami memasang alat digital yang terintegrasi di pusat dan di kantor pos penampung sementara,” tuturnya.
Farhan juga mengungkapkan, kesuksesan dan keuntungan yang diraih KPSP Setia Kawan tidak hanya disalurkan untuk meningkatkan kapasitas bisnis. Koperasi itu juga melakukan kegiatan peduli sosial di bidang pendidikan dengan memperkenalkan tentang koperasi dan juga cara beternak yang baik.
“KPSP Setia Kawan tidak hanya berbicara profit margin, tapi hal lain terkait kepentingan sosial, termasuk memberikan dukungan untuk kegiatan pendidikan, yang arahnya ke depan guru-guru diharapkan bisa memperkenalkan tentang koperasi dan cara beternak yang baik,” ungkap Farhan.
BACA JUGA: Pemdaprov Jabar Dorong Ekonomi Kreatif Melalui Smiling West Java Academy
Hasilnya pun ternyata luar biasa, karena setelah kegiatan itu bermunculan banyak peternak milenial yang ketika dikumpulkan mencapai 210 orang yang siap mendukung orang tuanya menjadi peternak. “Peternak milenial ini kami siapkan sebagai kader untuk meneruskan kesuksesan KPSP Setia Kawan ke depan,” katanya.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, memberikan pelayanan yang baik mulai dari kebutuhan anggota dan juga memelihara sapi dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, kaderisasi peternak milenial ini menjadi penting untuk masa depan KPSP Setia Kawan,” jelasnya.