JABAR EKSRPES – Melinjo atau tangkil merupakan salah satu jenis makanan yang banyak dipantang orang untuk dimakan. Bukan hanya bijinya, daun hingga kulitnya juga ikut-ikutan dipantang. Padahal ada banyak manfaat dari kulit melinjo yang belum diketahui orang.
Biji melinjo dikenal masyarakat sebagai penyebab sendi linu, reumatik dan asam urat, hal ini karena kandungan zat toksik dalam biji melinjo yang disebut glikosida sianida.
Konsumsi biji melinjo secara berlebihan atau tanpa pengolahan yang benar dapat berpotensi membahayakan kesehatan, terutama pada lansia yang mungkin memiliki sistem pencernaan yang lebih sensitif.
Mengolah biji melinjo dengan cara direbus atau digoreng dengan baik dapat mengurangi kandungan toksinnya.
Baca juga : Sering Jadi Jamuan Lebaran, Ternyata Emping Melinjo mengandung Sianida
Sebaiknya biji melinjo dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas dan dalam bentuk yang telah diolah dengan benar untuk mengurangi risiko kesehatan.
Berbeda dengan biji melinjo yang banyak dipantang karena dinilai mengandung toksin, kulit melinjo justru memiliki sejumlah manfaat yang belum banyak diketahui orang, karena mengandung serat yang tinggi, yang baik untuk pencernaan dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung, juga bisa membantu mengontrol gula darah.
Selain itu, ekstrak kulit melinjo juga telah diteliti karena potensinya dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.
Untuk mendapatkan manfaat dari kulit melinjo, perlu memperhatikan cara mengolahnya yang benar.
Baca juga : Menjadi Berbagai Jenis Olahan, Ketahui Kandungan & Manfaat Dari Melinjo!
Yang pertama perlu dilakukan adalah dengan merebus kulit melinjo terlebih dahulu untuk menghilangkan saponin yang pahit.
Setelah itu, bisa diolah menjadi keripik atau digunakan sebagai bahan dalam masakan seperti tumis atau sambal.
Konsumsilah secara teratur dan dalam jumlah yang wajar untuk mendapatkan manfaatnya.
Banyak juga yang menyebut bahwa kulit melinjo merupakan obat dari sakit yang disebabkan oleh biji melinjo. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa Allah selalu menciptakan obat dari setiap penyakit, bahkan ada di pohon yang sama.