JABAR EKSPRES – Usai peluit panjang mengakhiri pertandingan yang dramatis, Shin Tae Yong (STY) pelatih Timnas Indonesia U-23 menunjukkan sikap profesionalismenya yang luar biasa, meskipun harus menghadapi tim asal negaranya sendiri, Korea Selatan.
Pertemuan sengit antara Indonesia dan Korea Selatan dalam babak perempat final Piala Asia U-23 menjadi momen berat bagi pelatih Garuda Muda.
Dalam konferensi pers AFC U-23 Asian Cup sehari sebelumnya, Coach Shin Tae Yong mengungkapkan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya menghadapi timnas negaranya sendiri. Dia menyatakan bahwa jika tidak pernah melatih timnas Korea, mungkin tekanannya tidak seberat ini. Ungkapan ini mencerminkan betapa beratnya tanggung jawab yang diemban oleh Coach Shin Tae Yong dalam menghadapi pertandingan tersebut.
“Ini merupakan pengalaman pertama bagi saya menghadapi negara saya sendiri. Seandainya saya enggak sempat melatih timnas Korea, mungkin tidak akan seberat ini,” katanya.
BACA JUGA: Torehan Gemilang: Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 setelah Drama Adu Penalti
Selain permainan cemerlang yang ditunjukkan oleh Timnas Indonesia U-23, profesionalitas Coach Shin Tae Yong juga patut mendapat apresiasi. Dengan kemampuannya membimbing Garuda Muda hingga meraih kemenangan bersejarah bagi Indonesia, Shin Tae Yong telah menorehkan prestasi yang gemilang.
Setelah peluit panjang dan drama adu pinalti menandai kemenangan Indonesia, Coach Shin Tae Yong langsung menuju pemain-pemain Korea Selatan untuk memberikan dukungan dan semangat kepada mereka. Sikap sportivitas dan keprofesionalismean Coach Shin Tae Yong mendapat banyak pujian dari berbagai pihak.
Komentar-komentar dari para penggemar sepakbola juga mengalir, menunjukkan penghargaan atas sikap Coach Shin Tae Yong.
“Big respect oppa STY,” tulis komentar akun mr*****86.
Sebuah ungkapan yang mencerminkan pengakuan akan sikap luar biasa Coach Shin Tae Yong dalam mengelola situasi yang sulit.
Ada juga komentar yang menggambarkan betapa luar biasanya tindakan Coach Shin Tae Yong dalam memberikan dukungan kepada pemain Korea Selatan, meskipun harus melawan timnas Indonesia. Ini menunjukkan kedewasaan dan kedalaman pemikiran seorang pelatih yang tidak hanya memperhatikan kemenangan timnya sendiri, tetapi juga menghargai perjuangan lawan.