Ini Penyebab Kasus DBD di Bandung Barat Masih Tinggi

JABAR EKSPRES – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada periode April belum menunjukan penurunan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat mencatat, hingga 24 April 2024, jumlah kasus penyakit DBD sebanyak 1.577, dan 12 orang di antaranya meninggal dunia.

Kabid P2P Dinkes KBB, Nurul Rasyihan mengatakan, belum menurunnya tren kasus DBD di Bandung Barat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.

“Seharusnya awal Mei hingga April tren kasus seharusnya sudah menurun tapi untuk tahun ini masih ada,” katanya saat dihubungi, Rabu (24/4/2024).

BACA JUGA: Bak Kera Sakti, Monyet Liar di Bandung Lintasi Kabel Demi Cari Makan ke Pemukiman

Ia menambahkan, Insidens Rate (IR) 92 kasus/100.000 penduduk artinya dari 100.000 penduduk Kabupaten Bandung Barat terdapat 92 kasus DBD.

“Sementara itu, Case Fatality Rate (CFR) 0.76% artinya dari seluruh penduduk KBB ada sekitar 0.76% diantaranya meninggal karena DBD,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dari jumlah tersebut sejumlah daerah menjadi kawasan yang warganya banyak terserang oleh kasus DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Menurutnya, Kecamatan Cililin menjadi daerah paling mendominasi kasus DBD yakni sebanyak 274 orang, disusul Lembang 239 kasus, dan Cipongkor 120 kasus.

BACA JUGA: Cek Penerima PIP 2024 Beserta Nominal Bantuan yang Akan Diterima

“Untuk pelaksanaan fogging sudah dilakukan sebanyak 36 kali dari APBD,” katanya.

Ia menyebut, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3M masih terbilang rendah. Padahal edukasi dan sosialisasi masif dilakukan.

“Pemahaman masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk masih terlihat kurang tidak seperti tahun sebelumnya yang begitu disiplin,” katanya.

Nurul mengimbau, masyarakat untuk senantiasa menerapkan 3 M dengan maksimal agar penyebaran kasus DBD ini dapat ditekan.

BACA JUGA: Jabar Jadi Provinsi Terbaik Pertama dalam SPM Awards 2024

“Kita terus lakukan edukasi dan sosialisasi secara masif oleh seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Bandung Barat,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan