“UMK kita terendah se-Jawa Barat, itu menjadi nilai lebih para investor membuka usaha atau pabriknya di Kota Banjar. Apalagi ketika exit tol di wilayah Kertahayu (Ciamis) sudah jadi, maka cukup strategis untuk Banjar menjadi kawasan industri. Locus yang tepat itu di wilayah Kecamatan Pataruman,” kata Yadi.
Selaku pelayan masyarakat, dirinya sangat berharap pemimpin saat ini dan kedepan bisa membuka ruang untuk kawasan industri. Sehingga terbuka lapangan pekerjaan, dan terjadinya pergerakan ekonomi serta berujung pada kesejahteraan masyarakat Kota Banjar.
“Kami harap pemimpin kedepan tidak hanya sebatas selimut saja tentang mendatangkan investor tapi bisa lebih mendalam lagi. Minimal mereka membuka atau menyiapkan ruang khusus untuk Industrinya, sehingga tercipta lapangan pekerjaan yang melimpah dan tentunya berujung pada masyarakat Banjar yang sejahtera,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas PUTR Kota Banjar Acep Daryanto melalui Kepala Bidang Tata Ruang Sulistyaningsih mengatakan, RTRW masih berproses dan segera disahkan. “RTRW belum ada perubahan, masih seperti yang disampaikan kemarin,” kata Sulis dalam pesan singkat melalui aplikasi Whatsapp. (CEP)