Jabar Ekspres – Pertandingan sempat diwarnai kontroversi Berawal dari keputusan dari wasit Nasrullo Kabirov, kedua gol Qatar tercipta dari situasi bola mati. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan PSSI secara resmi akan melayangkan protes ke AFC.
“Kita PSSI akan layangkan surat protes. Karena ada beberapa tadi, kartu merah Ivar, mestinya tidak kartu merah. Kita protes,” ujar Erick di Doha, Selasa (16/4) dikutip dari lam resmi PSSI.
Pada laga perdana Grup A Piala Asia U-23 2024 antara tuan rumah Qatar dan Timnas Indonesia U-23 di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin malam terjadi bebrapa kontroversi. Beberapa keputusan kontroversial wasit menjadi dasar protes PSSI pada AFC.
Goal melalui titik putih haled Ali Binsabaa pada menit ke-44’ dan goal free kick Al-Rawi pada menit 54’ membawa kemenangan pertama bagi tuan rumah Piala Asia U-23 Qatar.
Bermain dengan 9 pemain, sorangan Timnas Indonesia belum bisa berhasil runtuhkan benteng pertahan atar hingga berakhirnya laga dengan skor 2-0.
BACA JUGA: Dengan 9 Pemain Garuda Muda Harus Terima Kekalahan dari Tuan Rumah Qatar
Menurut Erick Thohir, PSSI sebagai federasi memiliki otoritas untuk menyampaikan protes resmi. Terlebih terdapat beberapa episode dalam pertandingan yang merugikan timnas Indonesia.
“Kita sebagai federasi akan melayangkan protes terkait performa wasit. Kalian lihat seluruh rakyat Indonesia, netizen sosial media, semua sama kita. Karena mereka tahu, ini bukan game yang fair. Tapi kita masih punya dua game. Kita fight di atas lapangan,” ujar Erick.
Ketua umum PSSI yang sekaligus Menteri BUMN ini mengatakan pada gruda muda untuk tampil habis-habisan pada dua laga tersisa di putaran grup.
BACA JUGA: Pengguna Baru X Dikenakan Biaya, Elon Musk: Satu-Satunya Cara
“Jangan sampai game ini merusak fokus kalian. Kita belum selesai, masih ada dua game. Kita harus fight. Itulah kita. Tadi kalian main bersembilan, fight. Bersebelas harus bisa lebih fight. Masih ada dua game. Pada prinsipnya ini bukan akhir, kita masih punya dua game. Kita harus melawan balik,” ujar Erick.