Dampak Psikologis Kesepian: Meningkatnya Risiko Kecanduan Smartphone

JABAR EKSPRES – Penelitian baru menunjukkan bahwa kesepian secara signifikan berkontribusi pada penggunaan smartphone yang adiktif di kalangan remaja, dengan harga diri dan kecenderungan kebosanan bertindak sebagai mediator parsial.

Temuan tersebut, yang dipublikasikan dalam Laporan Psikologis, juga menunjukkan bahwa kebutuhan yang lebih besar untuk merasa memiliki memperkuat hubungan antara kecenderungan kebosanan dan penggunaan smartphone yang adiktif.

Studi ini dipicu oleh kekhawatiran yang semakin meningkat tentang kecanduan digital, masalah yang diakui oleh Asosiasi Psikiatri Amerika dan Organisasi Kesehatan Dunia sebagai masalah kesehatan masyarakat. Dengan Internet menjadi bagian integral dari kehidupan remaja, potensi kecanduan telah melonjak, memicu alarm tentang dampaknya pada perkembangan anak muda.

Penggunaan smartphone yang adiktif merujuk pada pola perilaku smartphone yang kompulsif, berlebihan, dan sulit dikendalikan, meskipun mengalami konsekuensi negatif terhadap kehidupan sehari-hari, kesehatan, dan kesejahteraan pengguna. Fenomena ini, meskipun belum diakui secara resmi sebagai gangguan dalam banyak buku pedoman diagnostik, memiliki karakteristik dengan kecanduan perilaku lainnya.

Karakteristik penggunaan smartphone yang adiktif meliputi menghabiskan waktu yang berlebihan di smartphone dengan merugikan aktivitas penting, mengalami gejala penarikan ketika tidak dapat menggunakan perangkat, mengembangkan toleransi yang memerlukan peningkatan penggunaan untuk kepuasan, dan ketidakmampuan yang persisten untuk mengurangi penggunaan meskipun menyadari dampak negatifnya.

Dalam studi baru mereka, Alexandra Maftei dan rekan-rekannya di Universitas Alexandru Ioan Cuza bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mendasari kontribusi penggunaan smartphone yang adiktif, dengan fokus pada kesepian, harga diri, kecenderungan kebosanan, dan kebutuhan untuk merasa memiliki, untuk lebih memahami bagaimana mencegah dan campur tangan dalam perilaku tersebut.

Baca juga: Orang Asing Ternyata Bisa Membuat Penilaian Akurat Tentang Seseorang dengan Singkat

Studi ini melibatkan 357 remaja dari sepuluh sekolah negeri di timur laut Romania, dengan partisipan berusia antara 12 hingga 19 tahun. Skala Kecanduan Smartphone digunakan untuk menilai penggunaan smartphone yang adiktif, sementara versi Roberts dari Skala Kesepian UCLA, Skala Harga Diri Rosenberg, Skala Kecenderungan Kebosanan Pendek, dan Skala Kebutuhan untuk Merasa Milik membantu mengukur kesepian, harga diri, kecenderungan kebosanan, dan kebutuhan untuk merasa memiliki, secara berturut-turut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan