Dampak Psikologis Kesepian: Meningkatnya Risiko Kecanduan Smartphone

Para peneliti mengidentifikasi hubungan langsung yang signifikan antara kesepian dan penggunaan smartphone yang adiktif, menunjukkan bahwa perasaan isolasi terkait dengan remaja yang lebih sering terlibat dengan smartphone mereka.

Hubungan ini dimediasi oleh harga diri. Remaja yang mengalami tingkat kesepian yang lebih tinggi cenderung melaporkan harga diri yang lebih rendah. Harga diri rendah, pada gilirannya, berhubungan dengan peningkatan penggunaan smartphone yang adiktif, menunjukkan jalur melalui mana kesepian dapat tidak langsung meningkatkan risiko kecanduan smartphone.

Kecenderungan kebosanan muncul sebagai mediator signifikan lainnya dalam hubungan antara kesepian dan penggunaan smartphone yang adiktif. Para peneliti menemukan bahwa remaja yang merasa lebih kesepian cenderung lebih rentan terhadap kebosanan, dan kecenderungan kebosanan ini secara langsung berhubungan dengan tingkat penggunaan smartphone yang adiktif yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa jalur dari kesepian ke kecanduan smartphone juga dapat dipicu oleh peningkatan kerentanan terhadap kebosanan.

Kebutuhan untuk merasa memiliki memoderasi hubungan antara kecenderungan kebosanan dan penggunaan smartphone yang adiktif. Secara khusus, remaja dengan kebutuhan untuk merasa memiliki yang lebih tinggi mengalami pengaruh kecenderungan kebosanan yang lebih kuat pada penggunaan smartphone yang adiktif. Ini menunjukkan bahwa keinginan untuk koneksi sosial dapat memperparah dampak kebosanan pada kemungkinan pengembangan perilaku smartphone yang adiktif.

Selain itu, kebutuhan untuk merasa memiliki juga memoderasi hubungan langsung antara kesepian dan penggunaan smartphone yang adiktif, meskipun dalam tingkat yang sedikit signifikan. Ini menunjukkan bahwa bagi remaja dengan keinginan yang kuat untuk merasa terhubung dengan orang lain, hubungan antara kesepian dan penggunaan smartphone yang adiktif menjadi lebih jelas, lebih menekankan peran kebutuhan sosial dalam konteks kecanduan smartphone.

Secara keseluruhan, temuan ini menegaskan kompleksitas faktor-faktor yang berkontribusi pada penggunaan smartphone yang adiktif di kalangan remaja. Peran mediasi harga diri dan kecenderungan kebosanan menunjukkan bahwa jalur dari kesepian ke kecanduan smartphone adalah multifaset, melibatkan baik persepsi diri yang negatif maupun kecenderungan untuk mencari stimulasi atau distraksi dari perasaan kebosanan. Efek moderasi kebutuhan untuk merasa memiliki menyoroti pentingnya dinamika sosial dalam persamaan ini, menunjukkan bahwa dorongan untuk koneksi sosial dapat memperkuat efek baik kecenderungan kebosanan maupun kesepian pada penggunaan smartphone yang adiktif.

Tinggalkan Balasan