Orang Asing Ternyata Bisa Membuat Penilaian Akurat Tentang Seseorang dengan Singkat

JABAR EKSPRES – Dalam sebuah penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Social Psychological and Personality Science, peneliti telah menemukan bahwa orang asing dapat membuat penilaian yang mengejutkan akurat mengenai kepuasan hidup seseorang dan perasaan positif hanya dari interaksi awal yang singkat. Penelitian baru ini mengungkapkan tentang isyarat halus dan indikator yang berperan dalam penilaian cepat ini.

Eksplorasi tentang kesejahteraan, konsep yang mencakup kepuasan hidup, emosi positif dan negatif, sebagian besar berfokus pada bagaimana individu menilai keadaan kebahagiaan mereka sendiri. Studi sebelumnya sering menggunakan laporan dari orang-orang dekat individu tersebut, seperti keluarga dan teman, untuk memvalidasi penilaian diri ini. Namun, studi baru ini mengalihkan fokus kepada akurasi penilaian kesejahteraan yang dibuat oleh orang asing, sebuah area yang relatif belum banyak dieksplorasi.

Penelitian saat ini memanfaatkan kerangka psikologis yang disebut model lensa Brunswik — konsep yang menjelaskan bagaimana orang menyimpulkan keadaan internal atau sifat dari isyarat yang dapat diamati. Dengan kata lain, model lensa ini adalah cara untuk membongkar bagaimana individu merangkai teka-teki tentang perasaan atau karakteristik internal seseorang berdasarkan apa yang dapat dilihat atau didengar.

Meskipun kesejahteraan diakui sebagai prediktor penting dari kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan, sedikit penelitian yang dilakukan tentang seberapa akurat orang asing dapat menilai kesejahteraan orang lain. Pemahaman ini sangat penting — terutama dalam profesi seperti konseling atau manajemen, di mana menilai kesejahteraan individu merupakan dasar dari pekerjaan. Peneliti bertujuan untuk membongkar isyarat yang mengarah pada penilaian kesejahteraan yang akurat — yang dapat memiliki implikasi teoretis dan praktis yang signifikan.

Untuk menyelidiki ini, studi tersebut dilakukan dengan merekrut 200 mahasiswa yang melaporkan kesejahteraan diri mereka yang dirasakan, mencakup aspek seperti kepuasan hidup, bersama dengan emosi positif dan negatif. Mahasiswa ini kemudian difoto dan direkam video selama perkenalan diri.

Baca juga: Penelitian Baru Mengungkap Peran Penting Tidur dalam Mengingat Peristiwa Kompleks

Orang asing, yang tidak memiliki kenalan sebelumnya dengan mahasiswa ini, diminta untuk mengevaluasi kesejahteraan mahasiswa berdasarkan perkenalan singkat ini. Metode ini memungkinkan peneliti untuk menangkap berbagai isyarat: fisik, nonverbal, paralinguistik, dan linguistik. Mereka juga dapat menganalisis korelasinya dengan kesejahteraan diri yang dilaporkan mahasiswa dan evaluasi orang asing.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan