Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 2024 Tentang Empat Karakter Tanda-tanda Ketakwaan

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ… الحديث

Artinya: “setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (bersih)….”

Oleh karenanya, di hari yang fitri ini, penting bagi kita untuk menyempurnakannya dengan bersilaturahim antarkerabat, antar teman dan sahabat, serta antar tetangga untuk saling memohon maaf dan saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan. Sebab setiap anak manusia pasti mempunyai kesalahan, dan sebaik manusia adalah yang meminta maaf atas kesalahannya tersebut.

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاؤُوْنَ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ اَلتَّوَّابُوْنَ

Artinya: “setiap manusia pasti punya kesalahan. Dan sebaik orang bersalah adalah yang meminta maaf”.

Sebagai bagian dari penyempurnaan ibadah selama Ramadhan ada satu ibadah lagi yang disyariatkan untuk dilaksanakan di bulan syawwal ini. Yaitu puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ.

Artinya: “barangsiapa telah berpuasa Ramadhan kemudian menyusulinya dengan puasa enam hari di bulan syawwal, maka pahalanya seperti pahala puasa setahun”.

Selain itu, dalm Khutbah  Idul Fitri ini, saya juga mengingatkan bahwa idul fitri  menjadi momentum yang baik bagi kita semua untuk menghitung dan mengkalkulasi apakah ibadah yang kita lakukan telah kita resapi dengan baik, telah kita fahami dan internalisasi dengan seksama, sehingga tujuan disyariatkannya ibadah tersebut betul-betul membekas dalam diri kita dan teraktualisasi dalam kehidupan keseharian kita.

Setiap ibadah yang disyariatkan kepada kita, pasti ada tujuan di baliknya. Selain tujuan transendental, yaitu tujuan yang bersifat vertical hubungan antara kita sebagai hamba dengan Allah SWT sebagai Dzat Yang Mahakuasa, juga ada tujuan yang lebih khusus, yaitu pembentukan karakter positif bagi orang yang menjalaninya sehingga ukuran keberhasilan sebuah ibadah bukan hanya diukur dari sisi peningkatan religiusitas saja, tapi juga diukur sejauh mana nilai ibadah tersebut tertransformasi dalam karakter pribadi yang termanifestasi dalam kehidupan keseharian.

Baca juga : Fenomena Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri 2024 di Indonesia

Misalnya ibadah shalat. Banyak yang memahami shalat merupakan aktifitas rihlah ruhaniyah (aktifitas spiritual) semata, yang tidak ada hubungannya dengan dunia. Padahal jika ditilik di ayat yang menyatakan syariat shalat, didapat tujuan
shalat yang tertulis (manshush) adalah agar shalat menciptakan karakter yang mencegah perbuatan keji dan munkar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan