Kunjungan Kerja Menteri Sandiaga Uno: Wisata Quran, Semakin Menautkan Hati dengan Kalam Ilahi

“Angka tersebut merupakan tantangan yang perlu dipandang serius, mengingat bagi umat Islam, Al-Quran tidak hanya dimaknai sebagai kitab suci, namun lebih dari itu, petunjuk kehidupan. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai Al-Quran kepada umat Islam, sehingga rasa cinta terhadap kalam Ilahi dapat tertaut kuat di hati,” tuturnya.

Sebagai perusahaan yang berfokus pada syiar Al-Quran, Syaamil berusaha mengambil peran untuk menjawab tantangan tersebut. Selain memproduksi mushaf Al-Quran dengan berbagai inovasi yang mudah dan menyenangkan, Syaamil berupaya untuk menyampaikan nilai-nilai mulia Al-Quran melalui program wisata religi yang bertajuk ‘Wisata Quran’.

Tergerak dengan semangat tersebut, Wisata Quran pun diresmikan secara langsung oleh Menparekraf dan disaksikan oleh segenap undangan yang hadir.

Sebelum bertolak menuju rangkaian kunjungan kerja selanjutnya, Menparekraf bersama Kepala BPKH melepas 4 mobil offroad yang bersiap mendistribusikan wakaf mushaf Al-Quran dalam program Jelajah Masjid Indonesia. Program ini digagas oleh Syaamil untuk menjawab kebutuhan masyarakat muslim terhadap pengadaan/peremajaan mushaf Al-Quran berbasis masjid, yang berkolaborasi dengan berbagai mitra kebaikan.

Pada kesempatan kali ini, Syaamil bekerjasama dengan salah satu mitra kemasalahatan BPKH (LAZ Rumah Zakat) untuk mendistribusikan mushaf Al-Quran ke berbagai masjid di kota Bandung yang memerlukan pengadaan/peremajaan mushaf Al-Quran.

Sejak 2013, Wisata Quran hadir memberikan edukasi untuk masyarakat muslim dengan berbagai profil, mulai dari anak-anak hingga dewasa, dari lembaga pendidikan hingga komunitas dakwah. Konsep Wisata Quran memadukan ‘fun training’ dan ‘factory visit’ dengan tujuan menyampaikan nilai-nilai agung Al-Quran dengan cara melihat proses pembuatan mushafnya.

Pelatihan yang biasa dihadirkan dalam Wisata Quran di Syaamil antara lain pelatihan menghafal Al-Quran dengan metode ‘Tikrar’, pelatihan langgam Al-Quran, dan pelatihan menulis Al-Quran. Setelah mengikuti rangkaian pelatihan tersebut, peserta pun akan diajak untuk berkeliling pabrik, melihat bagaimana mushaf Al-Quran dimuliakan dan dijaga sejak proses pembuatannya.

Tujuan melihat proses produksi mushaf Al-Quran adalah agar peserta semakin memberi nilai, menghargai, dan mencintai mushaf Al-Quran yang dimilikinya, lalu tergerak untuk semakin serius berinteraksi dengannya.

Tinggalkan Balasan