Antisipasi Kepadatan di KM 152 Cipali saat Mudik Lebaran, Dirlantas Polda Jabar Bakal Terapkan Rekayasa Lalu Lintas

JABAR EKSPRES – Direktorat Lalu lintas (Dirlantas) Polda Jabar memprediksi akan terjadi kepadatan arus lalu lintas di kilometer (KM) 152 Tol Cipali saat pelaksanaan mudik lebaran 2024 nanti.

Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi menjelaskan, hal itu dikarenakan di KM 152 Cipali merupakan titik pertemuan kendaran yang dari arah Jakarta dan Cisumdawu.

“Akan ada pertemuan arus lalin (lalu lintas) di kilometer (KM) 152 Cipali, di mana arus lalin dari Jakarta dan arus lain dari Cisumdawu, itu akan bertemu di kilometer 152,” ucapnya Sabtu, (30/3).

Maka dari itu, untuk mengantisipasi potensi kepadatan tersebut, Edwin mengatakan bahwa jajarannya bersama beberapa Instansi terkait akan melakukan beberapa skema pengaturan.

BACA JUGA: Hari Keenam, Tim SAR Masih Mencari Sisa 3 Korban yang Masih Tertimbun Longsor di Cipongkor Bandung Barat 

“Tentunya ini akan kita antisipasi dengan membuat contraflow di kilometer 147 – 169. Jadi nanti itu akan kita contraflow untuk menghindari kepadatan akibat adanya pertemuan arus lalu lintas di kilometer 152 dan hambatan rest area 166 (Cipali),” ungkapnya.

Meski begitu, Edwin mengaku bahwa skema pengaturan tersebut terlebih dahulu akan melihat situasi di lapangan. Dimana kata dia, jika terjadi kepadatan yang cukup parah, maka jajarannya akan langsung menerapkan skema contraflow.

“Pelaksanaan ini tentunya diskresi kepolisian akan melihat terlebih dahulu situasi dan kondisi arus lalu lintas yang ada di lapangan,” ujarnya.

BACA JUGA: Waspadalah! 4.000 Korban Aplikasi Smart Wallet Terancam Tipu-tipu Lagi! Kamu Salah Satunya?

Selain di KM 152 Cipali, skema pengaturan arus lalu lintas juga, akan diterapkan oleh Dirlantas Polda Jabar di wilayah Puncak Bogor. Dimana menurut Edwin, nantinya di wilayah tersebut akan diterapkan sistem ganjil – genap.

“Terkait dengan penanganan jalur Puncak (Bogor), selama operasi ketupat Lebaran 2024, jalur tersebut akan kita berlakukan rekayasa ganjil – genap tapi tetap (dilakukan) pada saat arus lalu lintas dalam kondisi padat tentu,” katanya.

Hal itu dilakukan, sebab Edwin menuturkan wilayah Puncak Bogor selalu menjadi daya tarik masyarakat untuk berwisata pasca lebaran.

“Tentunya harus ada pembatasan arus lalu lintas yang akan masuk ke wilayah puncak karena setiap harinya pasca lebaran nanti, di wilayah tersebut biasanya akan ada peningkatan arus lalu lintas menuju kawasan puncak. Sehingga untuk antisipasi, kita akan berlakukan sistem ganjil – genap,” pungkasnya.(San).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan