Sumber yang dibagikan dalam kegiatan berbagi tersebut, Ma’sum menerangkan sumbernya tidak terlalu besar namun hal tersebut yang membentuk rasa empati para siswa untuk berbagi pada sesama.
“Sumber yang dibagikan itu dari siswa memang tidak besar hanya dua gelas beras per siswa dan dan mie instan 3 bungkus per siswa,”
Saat di singgung terkait kendala, Ma’sum mengatakan para siswa masih belum bisa me-manage kegiatan untuk lebih baik. Ia mencontohkan kendala yang terjadi seperti para siswa masih belum bisa me-manage sumber yang sudah terkumpul.
“Bayangkan saja, dengan mengumpulkan dua gelas beras per siswa dikalikan misalnya 300 siswa, pasti mereka kaget,” paparnya.
*Hal seperti ini tidak diajarkan di sekolah manapun, karena memang tidak ada pelajarannya untuk hal memanage kegiatan seperti ini,” tambah Ma’sum.
Sama halnya dengan Ketua Pelaksana Kegiatan Rantang Cinta, Sabri Siraj Qalbi mengatakan program ini sangat penting untuk membentuk karakter siswa khususnya dalam membangun sisi kemanusiaan.
“Memang sebelumnya program ini sudah dirancang oleh OSIS sendiri, ketika berkoordinasi dengan pihak sekolah akhirnya program Rantang Cinta ini dilaksanakan,” ungkap siswa kelas 11 tersebut.
Meskipun awalnya ia merasa ragu untuk menjadi ketua pelaksana, namun ketika melihat konsep kegiatan tersebut Qalbi tertarik untuk berkontribusi dalam program itu.
“Saya juga sangat tertarik dengan program ini karena, setelah berkoordinasi dengan para guru dan saya sangat suka dengan konsepnya, dan sangat perlu untuk diimplementasikan,” paparnya.
Saat di singgung kendala dalam melaksanakan kegiatan berbagi tersebut, Qalbi mengatakan hal yang sama yaitu me-manage kegiatan, terlebih dalam mengatur tim yang banyak.
“Terkait me-manage kerjasama tim ataupun logistiknya juga. Meskipun saya masih banyak belajar tetapi saya akan mengusahakan yang terbaik mungkin,” ungkapnya.
Qalbi mengatakan, program berbagi tersebut sangat penting untuk membentuk karakter siswa khususnya menumbuhkan empati dan jiwa kemanusiaan yang tinggi.
“Kegiatan ini membentuk sekali karakter siswa, jadi mereka terlihat kontribusinya dan itu menunjukkan sisi empati pada diri mereka masing-masing,” imbuhnya.
Qalbi berharap, dengan rutin melaksanakan kegiatan berbagi ini baik dalam bulan Ramadan atau di luar bulan Ramadan, para siswa tetap aktif keterlibatannya pada setiap acara.