JABAR EKSPRES – Empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Jabar segera resmi dimerger menyusul pengesahan Peraturan daerah (perda). Pengesahan itu dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD Jabar, Rabu (20/03).
Sementara empat BUMD yang dimaksud adalah Perseroan Terbatas (PT) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Utama Jabar, PT BPR Wibawa Mukti Jabar, PT BPR Artha Galuh Mandiri Jabar dan PT BPR Majalengka Jabar.
Pansus V DPRD Jabar yang membahas usulan Raperda itu sependapat bahwa kebijakan merger BUMD tersebut diperlukan untuk penguatan permodalan. Termasuk upaya optimalisasi tata kelola, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta perluasan produk dan layanan. Makanya pansus menyetujui Raperda yang telah dibahas untuk ditetapkan sebagai perda.
BACA JUGA: Duh! Masih Ada Kafe dan THM di Bogor yang Langgar Aturan, Satpol PP Masifkan Patroli Malam
Pansus turut memberi rekomendasi bahwa Pemprov Jabar perlu segera membentuk kepengurusan BPR hasil merger tersebut. “Kepengurusan perlu dilakukan secara profesional sesuai dengan kapasitas dan kemampuan jabatan yang akan diemban,” kata Wakil Ketua Pansus V Husin.
Politikus Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia itu menambahkan, pansus juga menekankan kepada Pemprov bahwa dengan dimergernya empat BPR itu jangan sampai ada karyawan yang diberhentikan.
Kini meski raperda telah disahkan nampun Pansus V masih belum dibubarkan. Karena pansus masih menyisakan satu raperda lagi yang masih berkaitan dengan merger BUMD tersebut. Yakni terkait penyertaan modal terhadap BPR hasil penggabungan itu.
Raperda itu sejatinya telah tuntas dibahas, tapi berdasarkan saran Kemendagri raperda itu perlu fasilitasi lagi selepas perda merger diundangkan. “Secara substansi sudah dibahas oleh pansus, hanya tinggal membahas lagi saat sudah ada hasil evaluasi dari kemendagri,” sambung Husin.
Usulan merger empat BUMD itu bergulir di lingkungan DPRD Jabar sejak September 2023 lalu. Skema penggabungan itu menempatkan satu BPR sebagai penerima penggabungan. BPR itu akan menerima aset, liabilitas dan ekuitas dari tiga BPR yang menggabungkan diri. Dan hasil kajian yang dilakukan, PT BPR Karya Utama Jabar yang dipilih sebagai penerima penggabungan.(son)