Per 20 Maret 2024, Kasus DBD di Jabar Melonjak Hingga 11 Ribu Orang

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat (Jabar) terus mengalami peningkatan. Bahkan berdasarkan data laporan terbaru Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar), kasus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegepty tersebut, sejak awal tahun 2024 hingga tanggal 20 Maret kemarin, telah mencapai 11.058 dengan angka kematian sebanyak 96 orang.

Meski adanya peningkatan, Vini Adiani Dewi selaku Kepala Dinkes Jabar menyebut, kasus DBD tersebut merupakan penyakit tahunan yang dapat meningkat saat memasuki musim pancaroba.

“DBD ini penyakit sepanjang tahun dan pada kondisi tertentu akan mengalami peningkatan sesuai peningkatan perkembangbiakan nyamuk. Jadi perkembangbiakan nyamuk dipengaruhi lingkungan,” katanya, saat dikonfimasi, Kamis (21/3).

Selain karena cuaca, Vini juga mengatakan peningkatan kasus DBD juga dapat terjadi akibat adanya lingkungan yang kurang bersih.

“Jadi ketika masyarakat buang sampah sembarangan, tidak pernah membersihkan tempat penampungan air, itu adalah sanitasi lingkungan menjadi faktor penentu meningkatnya DBD,” ucapnya.

BACA JUGA: Perda Ketenagalistrikan Jabar Disahkan, Tanam Pohon dan Bangunan Sembarangan di Bawah SUTET bisa Didenda

Oleh karena itu, Vini menghimbau kepada seluruh masyarkat untuk tetap melakukan gerakan menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang (3m) sebagai langkah antispasi.

“Selain itu kita juga, sudah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan, lalau kita juga sudah mengirimkan logistik untuk DBD seperti larvasida, Abate, pemeriksaan DBD dengan NS1 untuk deteksi dini. Lalu kita juga sudah kirim APD untuk fogging untuk pencegahan DBD,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegepty di wilayah Jawa Barat (Jabar) terus mengalami peningkatan.

Bahkan berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, hingga saat ini sejak Januari 2024 kemarin, kasus DBD telah tercatat sebanyak 7.654 kasus.

“Kasus, yang tertinggi itu ada di Kota Bogor sekitar 800 an, lalu di KBB (Kabupaten Bandung Barat) ada 800 an juga, dan di Subang 700 an (kasus). Jadi sampai demlngan tanggal 8 maret ini (2024) kasus DBD di Jabar sudah mencapai 7.654,” ungkap Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi, di acara BEJA Vol. 3, di Gedung Sate Bandung, Jum’at (8/3) lalu. (San)

Writer: Sandi NugrahaEditor: Muhammad Al Hafizh Putra Reza

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan