JABAR EKSPRES – Seorang lansia bernama Hernawan (62) ditemukan tergelak di halaman rumahnya di Kampung Rancabunhur, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Ia pertama kali ditemukan oleh tetangganya sendiri pada Rabu, 20 Maret 2024 sekira pukul 13.00 WIB.
Kapolsek Gegerbitung, Iptu Bayu Sunarti menerangkan bahwa saat itu saksi sedang berada di dalam rumahnya, ia merasa heran dengan lampu dengan rumah korban yang masih menyala di siang bolong.
“Setelah melihat dari jendela kaca ke arah rumah korban, melihat di depan rumah ada seseorang tergeletak,” ujarnya seperti keterangan yang dikutip Jabar Ekspres.
Kemudian saat dihampiri oleh saksi, korban yang menggunakan kaos berwana hijau dilapisi kemeja batik, serta jaket warna hitam tersebut dalam keadaan telungkup dan mengeluarkan darah di bagian kepala.
BACA JUGA: Pelaku Penganiayaan Tukang Rias Pengantin di Sukabumi Masih Diburu
“Kami setelah mendapat laporan bersama anggota piket jaga langsung mendatangi lokasi penemuan jasad korban tersebut, dan berkoordinasi dengan petugas medis Puskesmas Gegerbitung,” paparnya.
Sambung Bayu Sunarti, korban telah dibawa ke Puskesmas menunjukan dari hasil pemeriksaan kondisi jasad Hernawan kaku pada sekujur tubuhnya. Selain itu, juga terdapat luka akibat benda tumpul di kepala.
“Pendarahan masih aktif di kepala dan terlihat lidah menjulur keluar serta di perkirakan korban meninggal kurang dari 12 jam,” jelasnya.
Kemudian, dari pihak keluarga korban mengakui bahwa Hernawan memiliki penyakit vertigo atau sering merasa pusing. Ia juga sempat berobat pada Senin (13/3) lalu di Puskesmas setempat.
BACA JUGA: Nasib Pilu Tukang Rias Pengantin di Sukabumi: Bukannya Dapat Uang, Malah Dapat Salam Olahraga
“Korban ini tinggal di rumahnya sendirian dan sudah bercerai dengan istrinya. Dia memiliki dua orang anak yang saat ini berada di luar kota yang jarang berkomunikasi dengan keluarga,” terangnya.
Masih Kata Bayu, atas kejadian yang menimpa Hernawan pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasadnya. Mereka memutuskan untuk segara mengurus pemakamannya di TPU setempat.
“Intinya korban itu punya riwayat sakit kepala dan dua hari yang lalu berobat, kemungkinan terpeleset jatuh membentur batu saat akan memasuki rumah. Keluarga menerima sebagai takdir dan menolak untuk dilakukan autopsi,” tutupnya. (Mg9)