JABAR EKSPRES – Selama bulan Ramadan, jumlah sampah di Kota Cimahi mengalami penurunan. Meskipun terjadi lonjakan aktivitas sosial dan konsumsi, kebiasaan konsumsi masyarakat yang lebih bijaksana memberikan dampak positif terhadap volume sampah, menjaga kota tetap bersih tanpa peningkatan yang signifikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, yang menyatakan volume sampah di Kota Cimahi cenderung menurun selama bulan Ramadan.
“Sampah di Kota Cimahi selama bulan puasa tidak mengalami kenaikan,” ungkapnya saat dihubungi melalui seluler oleh Jabar Ekspres pada, Selasa 19 Maret 2024.
Chanifah menyatakan, volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti kini berkisar antara 120 hingga 130 ton per hari (TPD), menunjukkan penurunan dibandingkan sebelum bulan Ramadan.
BACA JUGA: Atasi Masalah Sampah, DLH Cimahi Daur Ulang Spanduk Kampanye
Chanifah menegaskan, pada bulan Ramadan sebelumnya, tidak terjadi penurunan signifikan dalam volume sampah.
“Sama dengan tahun sebelumnya tidak ada penurunan yang signifikan,” paparnya.
Saat ini, DLH menargetkan bahwa pada bulan Maret dan April 2024, setiap RW diharapkan akan wajib membentuk Unit Bank Sampah sebagai bagian dari inisiatif pengelolaan sampah di wilayahnya.
“Target DLH bahwa pada bulan Maret April diharuskan setiap RW sudah membentuk Bank Sampah Unit,” ucapnya.
Upaya mengurangi pencemaran lingkungan di Sarimukti, Chanifah menegaskan untuk dilakukan dengan mengurangi penggunaan barang sekali pakai dan melakukan pemilahan sampah di sumbernya.
“Sampah anorganik bernilai tinggi bisa dijual ke Bank Sampah Induk atau pedagang barang bekas,” papar Chanifah.
Pedagang khususnya saat bulan Ramadan saat ini. diberi himbauan untuk mengelola limbah dagangan dengan bijak dengan memisahkan sampah anorganik dan organik.
“Dengan menempatkan pada wadah yg terpisah sehingga akan memudahkan petugas dalam pengumpulan sampah,” papar Chanifah. (Mong)