JABAR EKSPRES – Hasil uji Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat (Jabar) mengenai penyebab keracunan yang dialami oleh siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) keluar.
Hasilnya, keracunan yang dialami oleh siswa SD di Kecamatan Rongga dan Parongpong itu dipicu akibat zat kimia sianida dan bakteri Staphylococcus aureus.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, Maisara Hanif mengatakan, pihaknya mengirim 3 sampel makanan, hasil uji kandungan mikrobiologi dan zat kimia terhadap 3 sampel ini diterbitkan tanggal 8 dan 13 Maret 2024.
“Betul untuk hasil Laboratorium dari Labkesda sudah keluar. Kita tinggal tunggu hasil dari laboratorium milik Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM). Karena selain ke Labkesda, kita kirim juga sampelnya ke BPOM,” kata Maisara Hanif di Ngamprah, Senin (18/3/2024).
BACA JUGA: Hujan Deras Guyur Kabupaten Bandung Barat, Sejumlah Jalan Tergerus Longsor
Sekedar diketahui, pada Selasa 27 Februari 2024 lalu, sebanyak 7 orang siswa SDN 2 Bojong di Desa Bojong, Kecamatan Rongga, dan satu siswa di SD Kartika, Desa Karyawangi, Parongpong, mengalami keracunan usai memakan jajanan kemasan merek Daya berisi aci ditambah bumbu taburan cabe kering.
Setelah mengonsumsi jajanan kemasan merek Daya, 8 siswa SD dari dua sekolah itupun dilarikan ke Puskesmas dengan keluhan medis muntah, sakit perut, pusing, dan diare.
“Untuk menyelediki penyebab keracunan ini, Dinkes Bandung Barat telah mengirimkan 3 sampel makanan ke Labkesda dan Lab BPOM. Sampel itu terdiri dari 1 sampel makanan kemasan Daya di SDN 2 Bojong, 1 sampel makanan Daya di SD Kartika, dan 1 sampel muntahan siswa SDN 2 Bojong,” katanya.
Menurutnya, berdasarkan hasil uji Labkesda Jabar, sampel makanan daya baik di SDN 2 Bojong maupun SD Kartika hasilnya negatif kandungan bakteri ataupun zat kimia berbahaya. Hasil positif zat sianida dan bakteri Staphylococcus aureus ditemukan dari sampel muntahan.
“Jadi zat kimia sianida dan bakteri Staphylococcus aureus itu ditemukan dari sampel muntahan. Sedangkan dari dua sampel makanan Daya, semuanya negatif zat kimia berbahaya maupun mikrobiologi,” papar Maisara.
Maisara menerangkan, selain bakteri Staphylococcus aureus, penyelidikan kandungan mikrobiologi yang dilakukan Labkesda Jabar juga menemukan kandungan jamur Candida Sp, dan dua bakteri lainnya yakni Klebsiella pneumoniae dan Enrterococcus cloaceae di dalam sampel muntahan.