Menengok Tingginya Kasus DBD di Kota Banjar

JABAR EKSPRES – Sejak Januari hingga 13 Maret 2024, jumlah kasus Demam berdarah dengue (DBD) mencapai 51 orang. Dua di antaranya meninggal dunia usai diserang penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina itu.

“Cukup tinggi, bukan hanya di Kota Banjar, tapi di Jawa Barat juga. Kasus di Kota Banjar, hingga saat ini sudah ada dua orang yang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, H. Saifudin AKS MKes di ruang kerjanya, Senin 18 Maret 2024.

Menurut dia, kasus di tingkat Provinsi Jawa Barat pun saat ini cukup tinggi, jumlah kasusnya mencapai ribuan. Kasus DBD ini jelas dia, trennya cukup tinggi karena dipengaruhi faktor cuaca dan perilaku masyarakat.

“se Jawa Barat kasusnya hingga 13 maret 2024 ada 9.376 kasus, dengan jumlah angka kematian 88 orang,” tambah dia.

Sementara, jumlah kasus DBD pada tahun 2023, di Kota Banjar terdapat 53 kasus dengan satu kematian.

BACA JUGA: Pilkada Kota Banjar Bakal Lebih dari 2 Paslon?

“Awal tahun sudah tinggi, mudah-mudahan saat ini mereda, semua sudah bergerak termasuk lintas sektor melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” katanya.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih disiplin dalam perilaku sehat untuk memutus mata rantai peredaran nyamuk pembawa virus DBD. Di antaranya 3M plus, yakni Menguras tempat penampungan air.

Kemudian menutup tempat-tempat penampungan air. Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia. Plusnya menggunakan obat nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk di rumah.

“Melakukan fooging saja tidak cukup, karena upaya itu hanya membunuh nyamuk dewasa. Yang efektif itu melakukan 3M plus,” kata dia.

Untuk memaksimalkan pelaksanaan 3M plus itu kata dia, pihaknya telah melakukan penyuluhan ke lingkunga masyarakat hingga ke sekolah-sekolah.

“Penyuluhan ke SD dan SMP kita laksanakan,Kita langsung melakukan pemeriksaan jentik nyamuk ke sekolah,” ujarnya. (CEP)

BACA JUGA: 138 KK Terdampak Banjir Rob di Pesisir Selatan Sukabumi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan