Sehingga konsumen lebih memilih untuk membeli beras SPHP di Bulog. Abuy mengatakan, sampai saat ini belum ada pasokan beras SPHP yang masuk ke pasar Antri Baru.
“Di sini, harga beras premium adalah Rp80.000 untuk kemasan 5 kg, mengalami penurunan dari harga sebelumnya yang mencapai Rp85.000,” ungkap Abuy.
Dia juga mengungkapkan keprihatinan terhadap kurangnya perhatian terhadap pedagang di Pasar Antri Baru terkait inspeksi harga yang belum dilakukan.
“Sampai sekarang dari pemerintah belum ada sidak untuk mengecek harga paling dari Polres Pangan kalau tidak salah, pernah waktu itu cuman sekali,” kata Abuy.
Menurut Abuy, pelaksanaan program bantuan beras SPHP menyebabkan penurunan omset, yang mengakibatkan stok beras yang masih berlebihan dan belum terjual.
“Harapannya pemerintah bisa memperhatikan kami selalu pedagang tradisional di pasar karena kami juga membutuhkan bantuan misal kaya mengstabilkan harga dan mengembalikan konsumen yang dulu sering beli kesini jadi jarang bahkan tidak pernah,” harapannya.
“Ada juga konsumen langganan yang tadinya biasa beli sekarung, atau 5 kg, sekarang paling hanya beli 3 kg saja alasannya juga gatau,” pungkas Abuy. (Mong)
